IRRIYANTI
18211536
3EA17
Pengertian
Mengarang adalah usaha mengembangkan beberapa kalimat
topik. Dengan demikian, dalam karangan kita harus mengembangkan beberapa
paragraf demi paragraf.
Pengertian karangan menurut para ahli :
- E. Kosasih (2003 : 26), menjelaskan bahwa karangan adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang dalam satu kesatuan tema yang utuh. Karangan diartikan pula dengan rangkaian hasil pemikiran atau ungkapan perasaan ke dalam bentuk tulisan yang teratur.
- Widyamartajaya (1979 : 9) mengatakan bahwa Karangan itu merupakan ungkapan jiwa manusia yang hendak disampaikan kepada orang lain dan terjadi suatu proses berfikir. Kegiatan mengarang dapat terjadi karena ada maksud atau tujuan dari pengarang dengan melalui tahapan dalam pembuatannya.
- Poerwordarmita (1984 : 445), mengungkapkan bahwa karangan merupakan uraian tentang sesuatu hasil, dengan demikian pengertian karangan atau tulisan dapat kita batasi sebagai rangkaian kalimat yang logis, padu, sistematis, yang berisi pengalaman, pikiran atau pelukisan tentang objek suatu peristiwa atau masalah.
Karangan adalah bentuk tulisan yang
mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang dalam satu kesatuan tema yang
utuh. Karangan diartikan pula dengan rangkaian hasil pikiran atau ungkapan
perasaan ke dalam bentuk tulisan yang teratur.
Ciri-Ciri
Karangan
Ciri-ciri karangan yang baik
yakni :
- Berisi hal-hal yang bermanfaat. Karangan yang bisa memenuhi kebutuhan pembaca akan dapat penghargaan masyarakat. Sangat mungkin karangan itu tidak begitu mendalam, tetapi memberikan manfaat langsung bagi pembaca.
- Pengungkapan jelas. Pengungkapan yang jelas dapat ditandai dengan mudahnya sebuah karangan dicerna pembaca. Dengan pengungkapan yanh semakin jelas, sebuah tulisan akan semakin mudah diikuti.
- Penciptaan kesatuan dan pengorganisasian. Karangan yang mampu menciptakan kesatuan dan sekaligus terorganisasi dengan baik ditandai oleh mudahnya pembaca memahami karangan. Sebaiknya karangan langsung menjelaskan inti permasalahan dan tidak berbelit-belit.
- Efektif dan efisien. Yang dimaksud dengan efektif dan efisien adalah pengungkapan suatu maksud dengan mengutamakan efisiensi dan efektifitas, yaitu dengan menggunakan kalimat dan kata-kata yang ringkas, namun dapat menjangkau makna yang luas.
- Ketepataan penggunaan bahasa. Karangan yang baik juga ditentukan oleh penggunaan bahasa. Penggunaan bahasa yang baik dan benar akan meningkatkan bobot karangan. Hal yang tercakup di dalamnya adalah kesanggupan pengarang untuk memenuhi berbagai kaidah berbahasa Indonesia secara tepat. Pembentukan kata, penyusunan kelompok kata, penyusunan kalimat, serta penguasaan ejaan dan tanda baca harus memadai.
- Ada variasi kalimat. Variasi yang berkaitan dengan penggunaan bahasa dalam karangan adalah penyusunan kalimat panjang dan pendek secara berselang-seling.
- Vitalitas. Karangan yang baik biasanya penuh tenaga dan kaya dengan potensi. Kandungan kekuatan dalam karangan itu menjadikan pembaca merasa bahwa si penulis hadir di dalam karangan yang ditulisnya.
- Cermat. Karangan yang baik memperahatikan masalah kecermatan. Hal-hal kecil, seperti titik dan koma tidak boleh dianggap sepele apalagi diabaikan. Kecermatan juga sangat diperlukan ketika memilih kata maupun menyusun kalimat.
- Objektif. Mengarang adalah mengungkapkan sesuatu secara jujur, tidak dimuati emosi, dan realistis. Pengungkapan harus runtut dan teratur. Selain itu, uraian harus mencerminkan bahwa pengarang benar-benar menguasai dan menghayati permasalahan yang diuraikannya.
Menulis Karangan
Sebelum menyusun sebuah karangan, beberapa langkah harus diikuti supaya
tulisan kita menjadi sebuah karangan yang padu. Langkah-langkahnya adalah :
- Menentukan tema atau topik karangan
Tema atau topik
merupakan gagasan pokok karangan yang menjadi inti karangan tersebut. Salah satu
cara menentukan topik karangan adalah dengan mengamati keadaan di lingkungan
sekitar kita. Kita dapat menentukan topik sesuai dengan pengalaman. Misalnya, pengalaman
mengunjungi tempat wisata, jadi tentukanlah tema atau topik yang kita senangi
dan pahami.
- Menulis butir-butir pokok karangan
Setelah tema
ditemukan, barulah kita membuat butir-butir pokok permasalahan yang akan
dikembangkan menjadi sebuah karangan. Butir-butir pokok sangat penting untuk
membantu mengarahkan kita menyusun karangan. Tanpa butir-butir pokok ini, hasil
karangan kita akan menjadi kurang baik.
- Membuat kerangka karangan
Buatlah kerangka
karangan berdasarkan tema dan butir-butir pokok karangan yang telah dibuat. Kerangka
karangan memudahkanmu menyusun sebuah karangan.
Jenis-Jenis Karangan
1.
Berdasarkan teknik
pemaparannya :
1. Narasi
Karangan narasi biasanya
dihubung-hubungkan dengan cerita. Oleh sebab itu, sebuah karangan narasi banyak
kita temukan dalam novel, cerpen, atau hikayat.
Ciri-ciri karangan narasi :
a. Menyajikan serangkaian berita
atau peristiwa
b. Disajikan dalam urutan waktu
serta kejadian yang menunjukkan peristiwa awal sampai akhir
c. Menampilkan pelaku peristiwa
atau kejadian
d. Latar (setting) digambarkan
secara hidup dan terperinci
Langkah menyusun narasi (fiksi) :
Langkah menyusun narasi (fiksi) melalui proses kreatif,
dimulai dengan mencari, menemukan, dan menggali ide. Cerita dirangkai dengan
menggunakan “rumus” 5 W + 1 H. Di mana seting/ lokasi ceritanya, siapa pelaku
ceritanya, apa yang akan diceritakan, kapan peristiwa-peristiwa berlangsung,
mengapa peristiwa-peristiwa itu terjadi, dan bagaimana cerita itu dipaparkan.
Contoh karangan narasi :
Malam itu
Ayah kelihatan benar-benar marah. Aku sama sekali dilarang berteman dengan
Syairul. Bahkan, Ayah mengatakan bahwa aku akan diantar dan dijemput ke
sekolah. Itu semua gara-gara Slamet yang telah memperkenalkan aku dengan Siti.
(Sikumbang, 1981 : 1-42 dan Parera, 1983 : 3-24).
2. Deskripsi
Karangan ini melukiskan apa
yang terlihat di depan mata. Jadi, karangan ini bersifat tata ruang atau tata
letak. Dengan kata lain, deskripsi berurusan dengan hal-hal kecil yang
tertangkap oleh pancaindera.
Ciri-ciri karangan deskripsi :
a. Melukiskan atau menggambarkan
suatu objek tertentu
b. Bertujuan untuk menciptakan
kesan atau pengalaman pada diri pembaca agar seolah-olah mereka melihat, merasakan, mengalami atau
mendengar, sendiri suatu objek yang dideskripsikan
c. Sifat penulisannya objektif
karena selalu mengambil objek tertentu, yang dapat
berupa tempat, manusia, dan hal yang dipersonifikasikan
d. Penulisannya dapat
menggunakan cara atau metode realistis (objektif),
impresionistis (subjektif), atau sikap penulis
Langkah menyusun karangan deskripsi :
a. Tentukan objek atau tema yang akan dideskripsikan
b. Tentukan tujuan
c. Tentukan aspek-aspek yang akan dideskripsikan dengan
melakukan pengamatan
d. Susunlah aspek-aspek tersebut ke dalam
urutan yang baik, apakah urutan lokasi, urutan waktu, atau urutan kepentingan
e. Kembangkan kerangka menjadi deskripsi
Contoh karangan deskripsi :
Pasar Tanah
Abang adalah sebuah pasar yang sempurna. Semua barang ada di sana. Di toko yang
paling depan berderet toko sepatu dalam dan luar negeri. Di lantai dasar
terdapat toko kain yang lengkap dan berderet-deret. Di samping kanan pasar
terdapat warung-warung kedai penjual sayur dan bahan dapur. Di samping kiri ada
pula berjenis-jenis buah-buahan. Pada bagian belakang kita dapat menemukan
berpuluh-puluh pedagang daging. Belum lagi kita harus melihat lantai satu, dua,
dan tiga.
3. Eksposisi
Karangan
eksposisi adalah bentuk
karangan yang memaparkan, memberi keterangan, menjelaskan,memberi informasi
sejelas-jelasnya mengenai suatu hal.
Ciri-ciri
karangan eksposisi :
a. Menjelaskan
informasi agar pembaca mengetahuinya
b. Menyatakan
sesuatu yang benar-benar terjadi (data faktual)
c. Tidak terdapat
unsur mempengaruhi atau memaksakan kehendak
d. Menunjukkan
analisis atau penafsiran secara objektif terhadap
fakta yang ada
e. Menunjukkan sebuah peristiwa
yang terjadi atau tentang proses kerja sesuatu
Langkah menyusun karangan eksposisi :
a. Menentukan topik atau tema
b. Menetapkan tujuan
c. Mengumpulkan data dari berbagai sumber
d. Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang
dipilih
e. Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi
Contoh karangan eksposisi :
Pasar Tanah Abang adalah
pasar yang kompleks. Di lantai dasar terdapat sembilan puluh kios penjual kain
dasar. Setiap hari rata-rata terjual tiga ratus meter meter untuk setiap kios. Dari
data ini data dapat diperkirakan berapa besarnya uang yang masuk ke kas DKI
dari Pasar Tanah Abang.
4. Argumentasi
Karangan argumentasi
adalah karangan yang isinya bertujuan
meyakinkan atau mempengaruhi pembacaterhadap
suatu masalah dengan mengemukakan alasan,
bukti, dan contoh nyata.
Ciri-ciri karangan argumentasi :
a. Berusaha meyakinkan pembaca
akan kebenaran gagasan pengarang
sehingga kebenaran itudiakui oleh pembaca
b. Pembuktian dilengkapi dengan
data, fakta, grafik, tabel, gambar
c. Dalam argumentasi pengarang
berusaha mengubah sikap, pendapat atau pandangan pembaca
d. Dalam membuktikan sesuatu, pengarang menghindarkan keterlibatan
emosi dan menjauhkan subjektivitas
e. Dalam membuktikan kebenaran
pendapat pengarang, kita dapat
menggunakan bermacam-macam pola pembuktian
Langkah menyusun karangan argumentasi :
a. Menentukan topik atau tema
b. Menetapkan tujuan
c. Mengumpulkan data dari berbagai sumber
d. Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang
dipilih
e. Mengembangkan kerangka menjadi karangan argumentasi
Contoh karangan argumentasi :
Dua tahun
terakhir, terhitung sejak Boeing B737 milik maskapai penerbangan Aloha Airlines
celaka, isu pesawat tua mencuat ke permukaan. Ini bisa dimaklumi sebab pesawat
yang badannya koyak sepanjang 4 meter itu sudah dioperasikan lebih dari 19
tahun. Oleh karena itu, adalah cukup beralasan jika orang menjadi cemas terbang
dengan pesawat berusia tua. Di Indonesia, yang mengagetkan, lebih dari 60%
pesawat yang beroperasi adalah pesawat tua. Amankah? Kalau memang aman, lalu
bagaimana cara merawatnya dan berapa biayanya sehingga ia tetap nyaman dinaiki?
5. Persuasi
Karangan
persuasi adalah karangan yang
tujuannya untuk membujuk pembaca
agar mau mengikuti kemauan atau ide
penulis disertai alasan bukti dan contoh konkrit.
Ciri-ciri
karangan persuasi :
a. Terdapat himbauan atau ajakan
b. Berusaha mempengaruhi pembaca
Langkah menyusun karangan persuasi :
a. Menentukan topik atau tema
b. Menetapkan tujuan
c. Mengumpulkan data dari berbagai sumber
d. Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang
dipilih
e. Mengembangkan kerangka menjadi karangan persuasi
2.
Berdasarkan
Sifatnya :
1. Ilmiah
Karangan ilmiah biasa disebut
karya ilmiah, yakni laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil
penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh sesorang atau sebuah tim
dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh
masyarakat keilmuan.
2. Semi ilmiah (Populer)
· Sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi
dalam satu tulisan yang ditulis dengan bahasa konkrit dan formal, kata-katnya
teknis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan kebenarannya.
· Sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi
dalam satu tulisan dan penulisannya tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya
mengikuti metode ilmiah yang sintetis-analitis biasanya digunakan dalam komik,
anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman, dan cerpen.
3. Non-ilmiah
Karangan yang menyajikan fakta pribadi
tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat
subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang
populer atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).
Daftar Pustaka :
Anon.
2013. “Jenis-Jenis Karangan Menurut
Menurut Pengertian dan Ciri-Ciri Karangan”. Dalam http://semuapelajaransekolah.blogspot.com/2013/02/jenis-jenis-karangan-menurut-pengertian.html
Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. 2012. Bahasa Indonesia. Tangerang : Pustaka Mandiri.
Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. 2012. Bahasa Indonesia. Tangerang : Pustaka Mandiri.
Darmayanti,
Nani dan Silvie Mariana. 2007. “Get Smart
Bahasa Indonesia”. Dalam http://books.google.co.id/books?id=g-XXRx8USmwC&pg=PA2&dq=karangan+adalah&hl=en&sa=X&ei=ughZU7KNLsT-rAelkIBY&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false
Homework Student.
2011. “Karangan yang Baik”. Dalam http://homework-student.blogspot.com/2011/02/karangan-yang-baik.html#rPD5s2Z4AvMKXDGp.99
Kurniawan,
Gatot. Tanpa Tahun. “Karangan Imiah,
Non-Ilmiah, dan Semi Ilmiah (Populer)”. Dalam http://gatotbukankaca.weebly.com/bahasa-indonesia-2-karangan-ilmiah-non-ilmiah-dan-ilmiah-populer.html
Marji.
Tanpa Tahun. “Jenis Karangan”. Dalam http://pintarberbahasa.wordpress.com/jenis-karangan/
Putra,
Hedi. 2013. “Pengertian dan Jenis-Jenis
Karangan”. Dalam http://edukasi.kompasiana.com/2013/06/08/pengertian-dan-jenis-jenis-karangan-566867.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar