IDENTITAS BUKU
Judul Buku
|
Tell Your Father,
I Am Moslem : Ketika Hati Harus Melawan Logika
|
Pengarang
|
Hengki Kumayandi
|
Penerbit
|
Wahyu Qolbu
|
Redaksi
|
Jl. Moh. Kahfi II
No. 12, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan
|
Tahun Terbit
|
Cetakan Pertama,
Januari 2014
|
Tebal Buku
|
ix + 259 halaman
|
Ukuran Buku
|
12,7 x 19 cm
|
Harga Buku
|
Rp. 39.950
|
KEPENGARANGAN
Latar Belakang
Pengarang
Hengki Kumayandi terlahir sebagai anak negeri Lintang
Empat Lawang Sumatera merupakan mahasiswa lulusan Universitas Malaysia Serawak.
Selain menulis, ia juga aktif didunia teater. Saat ini penulis meninggalkan
dunia mengajar untuk bekerja disebuah perusahaan yang terletak di Kuching
Serawak, Malaysia, serta aktif dikegiatan komunitas kepenulisan PNBB (Proyek
Nulis Buku Bareng), Mesra (Menulis Bersama Gratis), dan Diskusi Fiksi Menulis
Fiksi Universal Nikko Mayoko Aiko. Beberapa cerpennya pernah dimuat
dimajalah-majalah. Saat ini, sambil bekerja, penulis juga sedang giat menulis
novel. Ada tiga novel yang mendapat sambutan hangat dari pembaca yang pernah ia
bagikan diblog dan note Facebook, yaitu Novel Vermiste, Tell Your Father I Am
Moslem, dan Bram Sang Guru Muda.
SINOPSIS
Ketika cinta telah menjatuhkan
pilihannya maka ia akan begitu tulus mencintai, tanpa syarat. Tidak peduli
berbeda suku, agama, ataupun status sosial. Namun, kenyataan sering berbicara
lain. Ketulusan cinta hanya akan menjadi kenyataan getar manakala takdir Ilahi
berkehendak lain.
David
“Aku sangat bahagia
ketika kau bersedia menjadi kekasihku, walau tak boleh sedikitpun aku
menyentuhmu. Sayang, keyakinan yang kau miliki tak sama dengan keyakinanku,
Maryam. Orangtuaku juga orangtuamu tak setuju jika kita bersatu.”
Maryam
“Aku belum pernah
merasakan cinta sehebat dan sedahsyat itu. Kaulah cinta pertamaku, dan aku
bahagia bisa mencintaimu. Tapi sayang, kebahagiaan ini begitu singkat.
Kebahagiaan ini tidak lebih seperti kupu-kupu yang sangat singkat hidupnya
menikmati keindahan bunga-bunga di taman.”
Novel Tell Your
Father I Am Moslem merupakan sebuah novel karya Hengki Kumayandi yang secara
umum, penulis mengisahkan tentang percintaan dua remaja dengan latar belakang
budaya dan keyakinan yang berbeda. Kedua tokoh remaja sekaligus tokoh utama
tersebut adalah :
- David, seorang anak lelaki berkulit cerah, berambut ikal pirang pendek, hidungnya kecil dengan bibir tipis berwarna merah muda, dan merupakan anak angkat seorang pastur.
- Maryam, gadis berwajah cerah, hidung mancung, serta alisnya yang tebal dan nyaris menyatu yang juga merupakan puteri satu-satunya dari seorang Duta Besar Uni Emirat Arab.
Pada mulanya, sang
tokoh David ingin mendukung aksi teman-temannya, yaitu melakukan pengusiran
siswi berkerudung dari sekolahnya. Hal ini dikarenakan sejak peristiwa serangan
11 September 2001 di gedung putih, semua warga Amerika mem-black list umat
muslim. Tak terkecuali David. Baginya, semua muslim adalah teroris. Namun, yang
terjadi adalah sebaliknya, dimana David yang merupakan seorang anak lelaki
nasrani berkebangsaan Amerika jatuh
cinta dengan Maryam, siswi berkerudung tersebut. Tentunya hal ini membuat
pergolakan hati kedua remaja yang berbeda keyakinan dan budaya hingga konflik
demi konflik terjadi dimana ayah Maryam sangat membenci hubungan mereka.
Menurutnya, David dan Maryam ibarat air dan minyak, mereka tidak akan mungkin
bisa disatukan. Namun, betapa indahnya karunia Tuhan, David dan Maryam akhirnya
dipersatukan dalam naungan Ilahi yang lebih indah dan kokoh. Seindah langit
senja di kota Washington DC yang tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata.
KELEBIHAN DAN
KEKURANGAN
Kelebihan Novel :
- Alur cerita dan bahasa yang digunakan cukup sederhana sehingga mudah untuk dipahami.
- Bahasa kiasan yang digunakan sangat bagus.
- Latar tempat kota Washington DC sangat menarik.
- Novel ini disusun dengan balutan dialog-dialog yang cukup berhasil membuat emosi para pembacanya menyelami perasaan tokoh-tokoh yang ada di dalamnya, kemudian dialog-dialog itu pula memberikan pembelajaran bagaimana kita berkomunikasi dengan orang-orang yang kita cintai ketika ada hal-hal yang bertentangan dengan pikiran, pendapat, dan keyakinan.
- Kita juga dapat mengambil hikmah yang terkandung di dalamnya.
Kekurangan Novel :
- Tidak disertai ilustrasi gambar.
- Ada beberapa kesalahan dalam pengetikan.
- Terdapat beberapa kata yang tidak dimengerti.
SARAN
Berdasarkan kekurangan yang telah dikemukakan maka ada
baiknya jika novel ini disertakan ilustrasi gambar agar lebih menarik lagi, lebih teliti lagi dalam pengetikan, dan berikan penjelasan terhadap kata-kata yang tidak dimengerti atau menggunakan kata alternatif lain yang mudah dimengerti.
Resensi novel Tell
Your Father, I Am Moslem ini hanya mengisahkan sebagian kecil cerita yang
tersimpan di dalamnya. Jadi, ada baiknya Anda membeli dan membaca
langsung agar bisa memetik hikmah yang lebih dalam karena novel ini sarat akan makna kehidupan yang sangat bagus untuk
kalangan remaja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar