Pages

Kamis, 24 April 2014

[TUGAS I] TEORI TENTANG PERBEDAAN KARANGAN

IRRIYANTI
18211536
3EA17

Pengertian

Mengarang adalah usaha mengembangkan beberapa kalimat topik. Dengan demikian, dalam karangan kita harus mengembangkan beberapa paragraf demi paragraf.

Pengertian karangan menurut para ahli :
  1. E. Kosasih (2003 : 26), menjelaskan bahwa karangan adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang dalam satu kesatuan tema yang utuh. Karangan diartikan pula dengan rangkaian hasil pemikiran atau ungkapan perasaan ke dalam bentuk tulisan yang teratur.
  2.  Widyamartajaya (1979 : 9) mengatakan bahwa Karangan itu merupakan ungkapan jiwa manusia yang hendak disampaikan kepada orang lain dan terjadi suatu proses berfikir. Kegiatan mengarang dapat terjadi karena ada maksud atau tujuan dari pengarang dengan melalui tahapan dalam pembuatannya.
  3.  Poerwordarmita (1984 : 445), mengungkapkan bahwa karangan merupakan uraian tentang sesuatu hasil, dengan demikian pengertian karangan atau tulisan dapat kita batasi sebagai rangkaian kalimat yang logis, padu, sistematis, yang berisi pengalaman, pikiran atau pelukisan tentang objek suatu peristiwa atau masalah.


Karangan adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang dalam satu kesatuan tema yang utuh. Karangan diartikan pula dengan rangkaian hasil pikiran atau ungkapan perasaan ke dalam bentuk tulisan yang teratur.

Ciri-Ciri Karangan 

Ciri-ciri karangan yang baik yakni :
  1. Berisi hal-hal yang bermanfaat. Karangan yang bisa memenuhi kebutuhan pembaca akan dapat penghargaan masyarakat. Sangat mungkin karangan itu tidak begitu mendalam, tetapi memberikan manfaat langsung bagi pembaca.
  2. Pengungkapan jelas. Pengungkapan yang jelas dapat ditandai dengan mudahnya sebuah karangan dicerna pembaca. Dengan pengungkapan yanh semakin jelas, sebuah tulisan akan semakin mudah diikuti.
  3. Penciptaan kesatuan dan pengorganisasian. Karangan yang mampu menciptakan kesatuan dan sekaligus terorganisasi dengan baik ditandai oleh mudahnya pembaca memahami karangan. Sebaiknya karangan langsung menjelaskan inti permasalahan dan tidak berbelit-belit.
  4. Efektif dan efisien. Yang dimaksud dengan efektif dan efisien  adalah pengungkapan suatu maksud dengan mengutamakan efisiensi dan efektifitas, yaitu dengan menggunakan kalimat dan kata-kata yang ringkas, namun dapat menjangkau makna yang luas.
  5. Ketepataan penggunaan bahasa. Karangan yang baik juga ditentukan oleh penggunaan bahasa. Penggunaan bahasa yang baik dan benar akan meningkatkan bobot karangan. Hal yang tercakup di dalamnya adalah kesanggupan pengarang untuk memenuhi berbagai kaidah berbahasa Indonesia secara tepat. Pembentukan kata, penyusunan kelompok kata, penyusunan kalimat, serta penguasaan ejaan dan tanda baca harus memadai.
  6. Ada variasi kalimat. Variasi yang berkaitan dengan penggunaan bahasa dalam karangan adalah penyusunan kalimat panjang dan pendek secara berselang-seling.
  7. Vitalitas. Karangan yang baik biasanya penuh tenaga dan kaya dengan potensi. Kandungan kekuatan dalam karangan itu menjadikan pembaca merasa bahwa si penulis hadir di dalam karangan yang ditulisnya.
  8. Cermat. Karangan yang baik memperahatikan masalah kecermatan. Hal-hal kecil, seperti titik dan koma tidak boleh dianggap sepele apalagi diabaikan. Kecermatan juga sangat diperlukan ketika memilih kata maupun menyusun kalimat.
  9. Objektif. Mengarang adalah mengungkapkan sesuatu secara jujur, tidak dimuati emosi, dan realistis. Pengungkapan harus runtut dan teratur. Selain itu, uraian harus mencerminkan bahwa pengarang benar-benar menguasai dan menghayati permasalahan yang diuraikannya. 

Menulis Karangan

Sebelum menyusun sebuah karangan, beberapa langkah harus diikuti supaya tulisan kita menjadi sebuah karangan yang padu. Langkah-langkahnya adalah :
  • Menentukan tema atau topik karangan

Tema atau topik merupakan gagasan pokok karangan yang menjadi inti karangan tersebut. Salah satu cara menentukan topik karangan adalah dengan mengamati keadaan di lingkungan sekitar kita. Kita dapat menentukan topik sesuai dengan pengalaman. Misalnya, pengalaman mengunjungi tempat wisata, jadi tentukanlah tema atau topik yang kita senangi dan pahami.
  • Menulis butir-butir pokok karangan

Setelah tema ditemukan, barulah kita membuat butir-butir pokok permasalahan yang akan dikembangkan menjadi sebuah karangan. Butir-butir pokok sangat penting untuk membantu mengarahkan kita menyusun karangan. Tanpa butir-butir pokok ini, hasil karangan kita akan menjadi kurang baik.
  • Membuat kerangka karangan

Buatlah kerangka karangan berdasarkan tema dan butir-butir pokok karangan yang telah dibuat. Kerangka karangan memudahkanmu menyusun sebuah karangan.

Jenis-Jenis Karangan

1.      Berdasarkan teknik pemaparannya :
1.   Narasi
Karangan narasi biasanya dihubung-hubungkan dengan cerita. Oleh sebab itu, sebuah karangan narasi banyak kita temukan dalam novel, cerpen, atau hikayat.
Ciri-ciri karangan narasi :
a.  Menyajikan serangkaian berita atau peristiwa
b.  Disajikan dalam urutan waktu serta kejadian yang menunjukkan peristiwa awal sampai  akhir
c.   Menampilkan pelaku peristiwa atau kejadian
d.  Latar (setting) digambarkan secara hidup dan terperinci

Langkah menyusun narasi (fiksi) :
Langkah menyusun narasi (fiksi) melalui proses kreatif, dimulai dengan mencari, menemukan, dan menggali ide. Cerita dirangkai dengan menggunakan “rumus” 5 W + 1 H. Di mana seting/ lokasi ceritanya, siapa pelaku ceritanya, apa yang akan diceritakan, kapan peristiwa-peristiwa berlangsung, mengapa peristiwa-peristiwa itu terjadi, dan bagaimana cerita itu dipaparkan.

Contoh karangan narasi :
      Malam itu Ayah kelihatan benar-benar marah. Aku sama sekali dilarang berteman dengan Syairul. Bahkan, Ayah mengatakan bahwa aku akan diantar dan dijemput ke sekolah. Itu semua gara-gara Slamet yang telah memperkenalkan aku dengan Siti. (Sikumbang, 1981 : 1-42 dan Parera, 1983 : 3-24).

2.   Deskripsi
Karangan ini melukiskan apa yang terlihat di depan mata. Jadi, karangan ini bersifat tata ruang atau tata letak. Dengan kata lain, deskripsi berurusan dengan hal-hal kecil yang tertangkap oleh pancaindera.

Ciri-ciri karangan deskripsi :
a.   Melukiskan atau menggambarkan suatu objek tertentu
b.   Bertujuan untuk menciptakan kesan atau pengalaman pada diri pembaca agar  seolah-olah mereka melihat, merasakan, mengalami atau mendengar, sendiri suatu objek yang  dideskripsikan
c.   Sifat penulisannya objektif karena selalu mengambil objek tertentu, yang dapat berupa  tempat, manusia, dan hal yang dipersonifikasikan
d. Penulisannya dapat menggunakan cara atau metode realistis (objektif), impresionistis (subjektif), atau sikap penulis

Langkah menyusun karangan deskripsi :
a.   Tentukan objek atau tema yang akan dideskripsikan
b.   Tentukan tujuan
c. Tentukan aspek-aspek yang akan dideskripsikan dengan melakukan pengamatan
d.  Susunlah aspek-aspek tersebut ke dalam urutan yang baik, apakah urutan lokasi, urutan waktu, atau urutan kepentingan
e.   Kembangkan kerangka menjadi deskripsi

Contoh karangan deskripsi :
      Pasar Tanah Abang adalah sebuah pasar yang sempurna. Semua barang ada di sana. Di toko yang paling depan berderet toko sepatu dalam dan luar negeri. Di lantai dasar terdapat toko kain yang lengkap dan berderet-deret. Di samping kanan pasar terdapat warung-warung kedai penjual sayur dan bahan dapur. Di samping kiri ada pula berjenis-jenis buah-buahan. Pada bagian belakang kita dapat menemukan berpuluh-puluh pedagang daging. Belum lagi kita harus melihat lantai satu, dua, dan tiga.

3.   Eksposisi  
Karangan eksposisi adalah bentuk karangan yang memaparkan, memberi keterangan, menjelaskan,memberi informasi sejelas-jelasnya mengenai suatu hal.

Ciri-ciri karangan eksposisi :
a.   Menjelaskan informasi agar pembaca mengetahuinya
b.   Menyatakan sesuatu yang benar-benar terjadi (data faktual)
c.    Tidak terdapat unsur mempengaruhi atau memaksakan kehendak
d.   Menunjukkan analisis atau penafsiran secara objektif terhadap fakta yang ada
e.   Menunjukkan sebuah peristiwa yang terjadi atau tentang proses kerja sesuatu

Langkah menyusun karangan eksposisi :
a.   Menentukan topik atau tema
b.   Menetapkan tujuan
c.    Mengumpulkan data dari berbagai sumber
d.   Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih
e.   Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi

Contoh karangan eksposisi :
            Pasar Tanah Abang adalah pasar yang kompleks. Di lantai dasar terdapat sembilan puluh kios penjual kain dasar. Setiap hari rata-rata terjual tiga ratus meter meter untuk setiap kios. Dari data ini data dapat diperkirakan berapa besarnya uang yang masuk ke kas DKI dari Pasar Tanah Abang.

4.   Argumentasi
Karangan argumentasi adalah karangan yang isinya bertujuan meyakinkan atau mempengaruhi pembacaterhadap suatu masalah dengan mengemukakan alasan, bukti, dan contoh nyata.

Ciri-ciri karangan argumentasi :
a.   Berusaha meyakinkan pembaca akan kebenaran gagasan pengarang sehingga    kebenaran itudiakui oleh pembaca
b.   Pembuktian dilengkapi dengan data, fakta, grafik, tabel, gambar
c. Dalam argumentasi pengarang berusaha mengubah sikap, pendapat atau pandangan pembaca
d.  Dalam membuktikan sesuatu, pengarang menghindarkan keterlibatan emosi dan  menjauhkan subjektivitas
e. Dalam membuktikan kebenaran pendapat pengarang, kita dapat menggunakan bermacam-macam pola pembuktian

Langkah menyusun karangan argumentasi :
a.   Menentukan topik atau tema
b.   Menetapkan tujuan
c.   Mengumpulkan data dari berbagai sumber
d.   Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih
e.   Mengembangkan kerangka menjadi karangan argumentasi

Contoh karangan argumentasi :
      Dua tahun terakhir, terhitung sejak Boeing B737 milik maskapai penerbangan Aloha Airlines celaka, isu pesawat tua mencuat ke permukaan. Ini bisa dimaklumi sebab pesawat yang badannya koyak sepanjang 4 meter itu sudah dioperasikan lebih dari 19 tahun. Oleh karena itu, adalah cukup beralasan jika orang menjadi cemas terbang dengan pesawat berusia tua. Di Indonesia, yang mengagetkan, lebih dari 60% pesawat yang beroperasi adalah pesawat tua. Amankah? Kalau memang aman, lalu bagaimana cara merawatnya dan berapa biayanya sehingga ia tetap nyaman dinaiki?

5.   Persuasi
Karangan persuasi adalah karangan yang tujuannya untuk membujuk pembaca agar mau mengikuti kemauan atau ide penulis disertai alasan bukti dan contoh konkrit.

Ciri-ciri karangan persuasi :
a.   Terdapat himbauan atau ajakan
b.   Berusaha mempengaruhi pembaca

Langkah menyusun karangan persuasi :
a.   Menentukan topik atau tema
b.   Menetapkan tujuan
c.    Mengumpulkan data dari berbagai sumber
d.   Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih
e.   Mengembangkan kerangka menjadi karangan persuasi

2.     Berdasarkan Sifatnya :
1.    Ilmiah
Karangan ilmiah biasa disebut karya ilmiah, yakni laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh sesorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat  keilmuan.
2.    Semi ilmiah (Populer)
·    Sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan yang ditulis dengan bahasa konkrit dan formal, kata-katnya teknis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan kebenarannya.
·    Sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannya tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintetis-analitis biasanya digunakan dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman, dan cerpen.
3.    Non-ilmiah
Karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang populer atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).

Daftar Pustaka :

Anon. 2013. “Jenis-Jenis Karangan Menurut Menurut Pengertian dan Ciri-Ciri Karangan”. Dalam http://semuapelajaransekolah.blogspot.com/2013/02/jenis-jenis-karangan-menurut-pengertian.html
Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. 2012. Bahasa Indonesia. Tangerang : Pustaka Mandiri.
Kurniawan, Gatot. Tanpa Tahun. “Karangan Imiah, Non-Ilmiah, dan Semi Ilmiah (Populer)”. Dalam http://gatotbukankaca.weebly.com/bahasa-indonesia-2-karangan-ilmiah-non-ilmiah-dan-ilmiah-populer.html
Marji. Tanpa Tahun. “Jenis Karangan”. Dalam http://pintarberbahasa.wordpress.com/jenis-karangan/
Putra, Hedi. 2013. “Pengertian dan Jenis-Jenis Karangan”. Dalam http://edukasi.kompasiana.com/2013/06/08/pengertian-dan-jenis-jenis-karangan-566867.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar