NAMA
|
IRRIYANTI
|
NPM
|
18211536
|
KELAS
|
3EA17
|
PENGERTIAN PEMBELAJARAN
Ketika kita bertindak, kita belajar. Pembelajaran (learning) mendorong perubahan dalam perilaku kita yang timbul dari pengalaman. Sebagian besar perilaku manusia dipelajari, meskipun sebagian besar pembelajaran itu tidak disengaja. Ahli teori pembelajaran percaya bahwa pembelajaran dihasilkan melalui interaksi dorongan, rangsangan, pertanda, respons, dan penguatan.
TEORI PEMBELAJARAN
Dua pendekatan populer terhadap pembelajaran adalah pengkondisian klasik dan pengkondisian instrumental (operant).
- (Ivan Pavlov) Pengkondisian klasik adalah tipe pembelajaran dimana suatu organisme belajar untuk mengaitkan atau mengasosiasikan stimuli. Dalam hal ini stimuli netral diasosiasian dengan stimulus yang bermakna dan menimbulkan kapasitas untuk mengeluarkan respon yang sama. Tedapat dua tipe stimuli dan dua tipe respon, yaitu : unconditioned stimulus (US), unconditioned response (UR), conditioned stimulus (CS), dan conditioned response (CR).
- Pengkondisian instrumental (operant) adalah bentuk pembelajaran dimana konsekuensi-konsekuensi dari perilaku menghasilkan perubahan dalam probabilitas perilaku itu akan diulangi. Pada awalnya penelitian mengenai operant conditioning dilakukan oleh E.I. Thorndike. Namun penelitian yang dilakukan oleh Skinner lebih sederhana dan lebih dapat diterima secara luas.
Hukum efek (law effect) yang dikumukakan
Thorndike menyatakan bahwa perilaku yang diikuti dengan hasil positif
akan diperkuat dan bahwa perilaku yang diikuti hasil negatif akan
diperlemah.
Skinner mengungkapkan bahwa konsekuensi perilaku
akan menyebabkan perubahan dalam probabilitas perilaku itu akan terjadi.
Konsekuensi—imbalan atau hukuman bersifat sementara (kontingen) pada
perilaku organisme.
ILUSTRASI TEORI PEMBELAJARAN
- Pavlov melakukan penelitian mengenai pengkondisian klasikal dengan menggunakan anjingnya dan diasosiasikan dengan bel.
- Skinner melakukan eksperimen dengan menggunakan burung merpati. Proses perilaku dari burung merpati pun ternyata dapat diatur dan diarahkan dengan memberikan stimulus yang telah dikondisikan.
RELEVANSI PENGARUH PERILAKU DAN COGNITIVE LEARNING PADA PEMASARAN
Pada
perspektif kognitif, konsumen berperilaku untuk menyelesaikan berbagai
masalahnya. Timbulmnya kebutuhan dan keinginan, dipandang sebagai
masalah yangharus diselesaikan. Perilaku yang ditampilkan merupakan
proses penyelesaian masalah. Cognitive
learning menekankan pada proses berpikir dalam pembelajaran konsumen.
Pendekatan
perilaku mungkin akan sangat cocok untuk kondisi yang aktivitas
kognitifnya (pengenalan masalah, pencarian informasi yang ekstensif,
evaluasi alternatif, mengambil keputusan dan mengevaluais keputusan
pembelian) adalah minimal. Pendekatan perilaku akan cocok untuk konsumen
yang tidak begitu terlibat dalam pembelian produk. Mungkin mereka akan
merasa membuang-buang waktu untuk mencari infomasi yang berhubungan
dengan pembelian pasta gigi, sabun mandi, dan lain-lain.
Teori pembelajaran kognitif lebih relevan untuk produk yang penting dan memerlukan keterlibatan tinggi.
PEMASARAN
Inti dari pemasaran (marketing) adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial.
Pemasaran adalah memenuhi kebutuhan dengan cara yang menguntungkan.
Menurut American Marketing Association (AMA) Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya.
LOYALITAS KONSUMEN
Kesetiaan konsumen tidak
terbentuk dalam waktu singkat tetapi melalui proses belajar dan berdasarkan
hasil pengalaman dari konsumen itu sendiri dari pembelian konsisten sepanjang
waktu. Bila yang didapat sudah sesuai dengan harapan, maka proses pembelian ini
terus berulang. Hal ini dapat dikatakan bahwa telah timbul kesetiaan konsumen.
Bila dari pengalamannya, konsumen tidak mendapatkan merek yang memuaskan maka
ia tidak akan berhenti untuk mencoba merek-merek lain sampai ia mendapatkan
produk atau jasa yang memenuhi kriteria yang mereka tetapkan.
Loyalitas
merupakan besarnya konsumsi dan frekuensi pembelian dilakukan oleh seorang
konsumen terhadap suatu perusahaan. Dan mereka berhasil menemukan bahwa
kualitas keterhubungan yang terdiri dari kepuasan, kepercayaan dan komitmen
mempunyai hubungan yang positif dengan loyalitas. Loyalitas memberi pengertian
yang sama atas loyalitas merek dan loyalitas pelanggan. Memang benar bahwa
loyalitas merek mencerminkan loyalitas pelanggan terhadap merek tertentu,
tetapi apabila pelanggan dimengerti sama dengan konsumen, maka loyalitas
konsumen lebih luas cakupannya daripada loyalitas merek karena loyalitas
konsumen mencakup loyalitas terhadap merek. Loyalitas adalah tentang presentase
dari orang yang pernah membeli dalam kerengka waktu tertentu dan melakukan
pembelian ulang sejak pembelian yang pertama.
PEMBELAJARAN VICARIOUS
Pembelajaran Vicarious (Pencontohan) menyangkut
pembelajaran melalui observasi, yang memadukan aspek – aspek dari teori
pembelajaran kognitif dan perilaku. Pembelajaran Vicarious merujuk pada suatu
proses yang berusaha mengubah perilaku dengan meminta individu mengamati
tindakan orang lain.
Sumber :
Sumber :
- http://studyforall.wordpress.com/2009/06/07/classical-conditioning-operant-conditioning/
- http://hildafitriningsih.wordpress.com/page/2/
- https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&ved=0CDAQFjAB&url=http%3A%2F%2Fxa.yimg.com%2Fkq%2Fgroups%2F22571639%2F612526835%2Fname%2F210904_seminar&ei=Q795UqrZJMSMrQf__IDwCg&usg=AFQjCNFB1RRYWXFDYe-Aozo2kVKUwOQ_2w
- Kotler & Keller, Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid 1, Penerbit Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar