Pages

Senin, 26 Mei 2014

TULISAN : LAPORAN ILMIAH DAN CONTOHNYA

PENGERTIAN

Laporan ilmiah ialah karya tulis ilmiah yang dibuat oleh seseorang atau sekelompok orang yang berhubungan secara struktural atau kedinasan setelah melaksanakan tugas yang diberikan. Laporan ilmiah dibuat sebagai bukti pertanggungjawaban bawahan/petugas atau tim/panitia kepada atasannya atas pelaksanaan tugas yang diberikan. Laporan ilmiah harus memuat data yang tepat dan benar serta objektif dan sistematis sehingga dapat dijadikan ukuran untuk membuat pertimbangan dan keputusan.

Beberapa hal yang harus diperhatikan mengenai laporan ilmiah, yaitu :
  • Laporan ilmiah mengemukakan permasalahan yang ditulis secara benar, jelas, terperinci, dan ringkas
  • Kegiatan menulis laporan ilmiah merupakan kegiatan (utama) terakhir dari suatu kegiatan ilmiah
  • Laporan ilmiah merupakan suatu dokumen tentang kegiatan ilmiah dalam memecahkan masalah secara jujur, jelas, dan tepat tentang prosedur, alat, dan hasil temuan serta implikasinya
  • Laporan ilmiah merupakan media yang baik untuk komunikasi di lingkungan akademisi atau sesama ilmuwan
  • Laporan ilmiah dapat digunakan sebagai acuan bagi ilmuwan lain sehingga syarat-syarat tulisan ilmiah berlaku juga untuk laporan ilmiah

PERSYARATAN BAGI PEMBUAT LAPORAN ILMIAH 

Menurut Mukayat Brotowidjojo persyaratan bagi pembuat laporan ilmiah sama halnya seperti bagi penulis karya tulis ilmiah, yaitu sebagai berikut :
1. Memiliki pengetahuan tangan pertama tentang hal yang dilaporkan
2. Memiliki sifat tekun dan teliti
3. Bersifat objektif
4. Kemampuan untuk menganalisis dan menyamaratakan
5. Kemampuan mengatur fakta secara sistematis
6. Pengertian akan kebutuhan pembaca

CIRI-CIRI LAPORAN ILMIAH 

Berikut adalah ciri-ciri laporan ilmiah menurut Mukayat Brotowidjojo :
1. Pembacanya seorang atau sekumpulan orang tertentu
2. Bentuk laporan yang disajikan atas permintaan atau perintah
3. Laporan bersifat sangat objektif
4. Bahasa dan nadanya formal
5. Judul, subjudul, dan sub-sub judul disusun dan diatur dengan perencanaan yang mantik

SISTEMATIKA LAPORAN ILMIAH

Bagian awal, terdiri atas :
  • Halaman judul: judul, maksud, tujuan penulisan, identitas penulis, instansi asal, kota penyusunan, dan tahun
  • Halaman pengesahan (jika perlu)
  • Halaman motto/semboyan (jika perlu)
  • Halaman persembahan (jika perlu)
  • Prakata;
  • Daftar isi;
  • Daftar tabel (jika ada)
  • Daftar grafik (jika ada)
  • Daftar gambar (jika ada)
  • Abstak : uraian singkat tentang isi laporan

Bagian Isi, terdiri atas:
  • Bab I Pendahuluan berisi tentang: Latar belakang, Identitas masalah, Pembatasan masalah, Rumusan masalah, Tujuan dan manfaat
  • Bab II : Kajian Pustaka
  • Bab III : Metode
  • Bab IV : Pembahasan
  • Bab V : Penutup

Bagian Akhir, terdiri atas
  • Daftar Pustaka
  • Daftar Lampiran
  • Indeks : Daftar istilah

LANGKAH PENNULISAN LAPORAN ILMIAH YANG HARUS DIPERHATIKAN

Berikut beberapa langkah penulisan laporan ilmiah yang harus Anda perhatikan adalah :
  • Tuliskan garis besar isi (outline) secara sederhana dan sistematis
  • Kembangkan outline tersebut dengan cara memberikan judul, subjudul, bagian, dan subbagian
  • Tuliskan hal yang akan diuraikan pada setiap judul, subjudul, bagian, dan subbagian
  • Cantumkan pada setiap judul, subjudul, bagian, subbagian beberapa tabel, grafik, gambar, atau analisis statistik yang dapat melengkapi argumentasi dari bahasan
  • Penulisan laporan dimulai dengan mengacu pada outline yang sudah dilengkapi dengan tabel, grafik, gambar, atau analisis statistik lain
  • Pada awal menulis jangan terlalu memperhatikan gaya bahasa yang digunakan karena penulis harus langsung menuju sasaran untuk menyelesaikan draft pertama dari laporan lengkap
  • Gaya bahasa sebaiknya diperbaiki dengan memperhatikan : (1) Konsistensi dan kesinambungan materi, (2) Menghilangkan pengulangan makna kalimat agar kalimat menjadi jelas dan tulisan menjadi ringkas, dan (3) Memperhatikan cara penulisan rujukan

CONTOH LAPORAN ILMIAH SEDERHANA

SEKS BEBAS 
PADA KALANGAN REMAJA 
LAPORAN ILMIAH
Disusun Oleh 
Nama : Irriyanti
Kelas : 3ea17
NPM : 18211536


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Dunia remaja sangat rentan oleh pergaulan bebas. Karena terlalu bebasnya, seringkali kegiatan sehari-sehari mereka tidak terkontrol oleh pihak orangtua dan pihak sekolah. Jika hal tersebut terus berlanjut, bukan tidak mungkin akan banyak hal negatif yang akan menimpa mereka. Salah satunya adalah terjerumusnya mereka dalam seks bebas.
Pergaulan bebas atau seks bebas remaja di kota-kota besar Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan, yakni remaja puteri di kota-kota besar cenderung sudah tidak perawan. Hal ini berdasarkan survei dari BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) yang menyatakan bahwa separuh dari perempuan lajang di kota besar khususnya  Jabotabek kehilangan keperawanan dan melakukan hubungan seks pranikah berkisar antara 13-18 tahun.
Beberapa faktor yang mendorong anak remaja melakukan hubungan seks pranikah diantaranya adalah pengaruh liberalisme atau pergaulan hidup bebas, faktor lingkungan, dan faktor keluarga yang mendukung ke arah perilaku tersebut serta pengaruh dari media massa.
Remaja sebenarnya tahu kalau seks bebas merupakan ancaman serius yang dapat menghancurkan masa depan bangsa, maka dari itu penulis yang merupakan sebagai pelajar juga harus segera menemukan solusinya dengan cara membuktikannya, yaitu menyelidiki dan menjelaskannya dalam laporan ilmiah ini.
  
 1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, penulis dapat merumuskan masalah yang akan dibahas dalam laporan ilmiah ini. Masalah tersebut adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana seks bebas bisa terjadi pada kalangan remaja?
2. Bagaimana pengaruh seks bebas terhadap para remaja?
3. Bagaimana upaya pencegahan seks bebas di kalangan remaja?

1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan laporan ilmiah ini adalah :
1. Mengetahui alasan seks bebas bisa terjadi pada kalangan remaja
2. Mengetahui pengaruh dari seks bebas
3. Mengetahui upaya atau cara pencegahan seks bebas

1.4 Manfaat Penulisan
Memberikan informasi kepada para remaja tentang pengaruh atau dampak dari seks bebas dan upaya atau cara pencegahan seks bebas.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Seks, Seksual, Perilaku Seksual, dan Hubungan Seksual
  • Definisi Seks. Seks berarti jenis kelamin, yaitu suatu sifat atau ciri yang membedakan laki-laki dan perempuan.
  • Definisi Seksual. Seksual berarti yang ada hubungannya dengan seks atau yang muncul dari seks, misalnya pelecehan seksual yaitu menunjuk jenis kelamin yang dilecehkan.
  • Definisi Perilaku Seksual. Perilaku seksual adalah segala bentuk perilaku yang muncul berkaitan dengan dorongan seksual.
  • Definisi Hubungan Seksual. Hubungan seks mempunyai arti hubungan kelamin sebagai salah satu bentuk kegiatan penyaluran dorongan seksual.

2.2 Seks Bebas
Seks bebas adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual terhadap lawan jenis maupun sesama jenis yang dilakukan di luar hubungan pernikahan mulai dari necking, petting sampai intercourse dan bertentangan dengan norma-norma tingkah laku seksual dalam masyarakat yang tidak bisa diterima secara umum.

2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Seks Bebas
Faktor-faktor yang mempengaruhi seks bebas diantaranya adalah :
1. Adanya pertentangan dari lawan jenis
2. Adanya tekanan dari keluarga dan teman
3. Kurangnya pengetahuan remaja tentang seks bebas
4. Kurangnya perhatian dari keluarga khususnya orangtua
5. Tipisnya keimanan
6. Kondisi stres yang dialami oleh remaja

2.4 Beberapa Alasan Seks Bebas Bisa Terjadi Pada Kalangan Remaja
  • Tidak bisa mengatakan “tidak”. (1) Biasanya karena merasa takut diputus hubungan oleh pacarnya, (2) Pacar sudah membujuk rayu sedemikian rupa, sampai akhirnya tidak bisa menolak, (3) Biasanya dijadikan alasan sebagai pembuktian cinta, (4) Merasa bukan anak gaul, (5) Dengan pernah melakukan seks dianggap gaul. Banyak remaja yang memiliki konsep diri rendah tetap melakukannya supaya dianggap gaul.
  • Bisnis. Prostitusi semakin merebak sekedar iming-iming uang dengan nilai besar dapat membuat remaja melakukannya dan juga dibeberapa daerah remaja dijadikan alat bisnis oleh orangtuanya atau juga karena masalah ekonomi.
  • Nilai agama yang berkurang. Nilai agama yang berkurang pada anak-anak mengakibatkan tidak ada lagi rasa takut.
  • Tayangan tv. Kurangnya pengawasan orangtua dalam menonton tv dimana seharusnya orangtua mendampingi dan memberikan masukkan dan arahan terhadap apa yang ditonton anak-anak.
  • Gaya hidup. Beberapa remaja yang melakukannya mengatakan hal tersebut merupakan gaya hidup mereka.

2.5 Pengaruh atau Dampak dari Seks Bebas
Adapun dampak dari seks bebas bagi kesehatan diantaranya adalah :
  • Dampak fisik : (1) Untuk perempuan berusia di bwah 17 tahun yang pernah melakukan hubungan seks bebas akan beresiko tinggi terkena kanker serviks, (2) Beresiko tertular penyakit kelamin dan HIV/AIDS yang bisa menyebabkan kemandulan bahkan kematian, (3) Terjadinya KTD (Kehamilan yang Tidak Diinginkan) hingga tindakan aborsi yang dapat menyebabkan gangguan kesuburan, kanker rahim, cacat permanen bahkan berujung pada kematian.
  • Dampak psikologis : Merupakan dampak yang seringkali terlupakan ketika melakukan seks bebas, yaitu akan selalu muncul rasa bersalah, marah, sedih, menyesal, malu, kesepian, tidak punya bantuan, bingung, stres, benci pada diri sendiri, benci pada orang yang terlibat, takut tidak jelas, insomnia, kehilangan percaya diri, gangguan makan, kehilangan konsenterasi, depresi, berduka, tidak bisa memaafkan diri sendiri, takut akan hukuman Tuhan, mimpi buruk, merasa hampa, halusinasi, dan sulit mempertahankan hubungan.

2.6 Upaya Pencegahan Seks Bebas
  1. Perlu dikembangkan model pembinaan remaja yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi remaja yang sesuai dengan kebutuhan.
  2. Informasi yang terarah baik secara formal maupun informal yang meliputi pendidikan seks, penyakit menular seksual, KB dan kegiatan lain juga dapat membantu menekan angka kejadian perilaku seks bebas dikalangan remaja.
  3. Perlu adanya sikap tegas dari pemerintah dalam mengambil tindakan terhadap pelaku seks bebas dengan memberikan hukuman yang sesuai bagi pelaku seks dengan harapan mereka tidak mengulangi perbuatan tersebut.

BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Adapun simpulan berdasarkan hasil penulisan ini adalah :
  1. Masalah seks bebas pada remaja merupakan ancaman serius yang dapat menghancurkan masa depan bangsa.
  2. Pengaruh seks bebas sangatlah buruk , khususnya bagi kesehatan pribadinya.
  3. Masalah pencegahan seks bebas merupakan tugas kita bersama.
  4. Peran orangtua sangatlah besar bagi pencegahan seks bebas mengingat orangtua merupakan faktor terbesar dalam memberikan kasih sayang dan perhatian, serta pentingnya peranan pendidik di sekolah dan peranan agama.
  5. Perlunya peningkatan pengetahuan bahaya seks bebas bagi para remaja.

3.2 Saran
Faktor terbesar yang mengakibatkan remaja terjerumus ke dalam perilaku seks bebas adalah kurangnya kasih sayang dan perhatian orangtua oleh karena itu, diperlukan adanya keterbukaan antara orangtua dan anak dengan melakukan komunikasi yang efektif sehingga memperkecil kemungkinan bagi mereka melakukan penyimpangan perilaku.
Kesadaran dari para remaja untuk tidak mendekat maupun melakukan seks bebas adalah tindakan yang sangat mungkin dilakukan untuk menghindari seks bebas dikalangan remaja. Selain itu perlunya peningkatan pengetahuan akan seks bagi para remaja yang mana apabila para remaja mengetahui apa esensi sebenarnya dari pendidikan seks yang mencakup tentang pengetahuan genital, pemahaman mengenai organ-organ tubuh mana yang boleh dilihat atau tidak, bagaimana cara bergaul dengan teman lawan jenis, serta resiko apa yang mungkin dapat terjadi apabila melakukan seks bebas maka para remaja tidak akan berani untuk mencoba melakukan seks bebas.


9 komentar:

 

Blogger news

Blogroll

About