Pages

Senin, 04 November 2013

BAB VI. PERSEPSI KONSUMEN

NAMA
IRRIYANTI
NPM
18211536
KELAS
3EA17        

Stimulasi Pemasaran dan Persepsi Konsumen 
Persepsi. Seseorang yang termotivasi akan siap bereaksi. Bagaimana orang itu bertindak dipengaruhi oleh persepsi mengenai situasi. Dua orang dalam kondisi motivasi yang sama dan tujuan situasi yang sama mungkin bertindak secara berebeda karena perbedaan persepsi mereka terhadpa situasi itu. Persepsi menurut Philip Kotler diartikan sebagai  proses dimana individu memilih, merumuskan, dan menafsirkan masukkan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti mengenai dunia.
Orang dapat memberikan persepsi yang berbeda terhadap rangsangan yang sama karena tiga proses persepsi di bawah ini :
  • Perhatian yang Selektif (Eksposur Selektif). Orang pada umumnya dihadapkan pada jumlah rangsangan yang sangat banyak setiap hari dan tidak semua rangsangan ini dapat diterima. Perhatian yang selektif berarti harus dapat menarik perhatian konsumen, dimana pesan yang disampaikan akan hilang bagi kebanyakan orang yang tidak berada dalam pasar untuk produk tersebut, kecuali untuk pesan yang cukup menonjol atau dominan yang mengelilingi konsumen pasar tersebut.
  • Gangguan yang Selektif (Distorsi Selektif). Rangsangan yang diperhatikan konsumen pun tidak selalu seperti apa yang dimaksud. Setiap orang barusaha menyesuaikan informasi yang masuk dengan pandangannya. Distorsi selektif menggambarkan kecenderungan orang untuk meramu informasi ke dalam penegrtian pribadi. Orang cenderung menafsirkan informasi dengan cara yang lebih mendukung daripada menentang konsepsi-konsepsi yang telah dimilikinya. Dengan demikian, pemasar harus berupaya memahami susunan pikiran konsumen dan dampak serta interpretasi iklan dan produk mereka.
  • Mengingat Kembali yang Selektif (Retensi Selektif). Orang cenderung melakukan apa yang mereka pelajari dan menahan informasi yang mendukung sikap dan kepercayaan mereka. Mengingat yang selktif berarti mereka akan mengingat apa yang dikatakan pesaing. Konsumen akan mengingatkannya pada saat ia mengingat tentang pemilihan sebuah produk.


Stimulasi pemasaran adalah setiap komunikasi atau stimuli fisik yang didesain untuk mempengaruhi konsumen. Produk dan komponennya (kemasan, isi, dan cara fisik) adalah stimuli utama. Komunikasi yang didesain untuk mempengaruhi konsumen adalah stimuli tambahan yang mempresentasikan produk (kata-kata, gambar, dan simbol) atau melalui stimuli lain seperti harga, tempat penjualan, dan sales.

Karakteristik Stimulus yang  Mempengaruhi Persepsi
  • Elemen  indera mempengaruhi bagaimana produk dirasakan meliputu faktor warna, bau, dan rasa
  • Faktor struktural meliputi ukuran iklan, posisi penempatan iklan, warna, dan kontras 
Karakteristik Konsumen yang Mempengaruhi Persepsi
Membedakan stimulus. Kebanyakan konsumen dapat membedakan merek produk berdasarkan rasa, tetapi ada juga konsumen yang tidak dapat membedakannya. Oleh karena itu, pemasar menggunakan iklan sebagai media yang dapat membantu konsumen agar mampu membedakan merek produk. 
Tingkat ambang batas (Threshold Level). Kemampuan konsumen untuk mendeteksi perbedaan suara, cahaya, bau, dll ditentukan oleh tingkat ambang batas, meliputi :

  • Absolute threshold adalah jumlah rangsangan minimum yang dapat dideteksi oleh indera  
  • Differential threshold adalah kemampuan sistem indera untuk mendeteksi atau membedakan antara dua stimuli  
  • Subliminal perception adalah kemampuan yang memberikan tanggapan terhdap stimulus yang berada di bawah kesadaran  
  • Tingkat adaptasi terjadi jika konsumen tidak lagi memperhatikan stimulus yang berulang-ulang  
  • Generalisasi stimulus terjadi jika konsumen melihat dua atau lebih stimulus yang mempunyai kesamaan dan saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya, sehingga dapat disubstitusikan. Proses generalisasi sangat dihindari oleh pemasar, karena pemasar berusaha mendiferensiasikan mereknya dengan merek lain. Dipihak lain, pemasar juga mengharapkan generalisasi yaitu ketika memperkenalkan produk baru dengan harapan laku terjual seperti produk yang lama 
Proses Persepsi
Proses persepsi melalui tahapan-tahapan sebagai berikut (Desy Arisandy. 2004 : 7):
  1. Penerimaan rangsang - Pada proses ini, individu menerima rangsangan dari berbagai sumber.  Seseorang lebih senang memperhatikan salah satu sumber dibandingkan  dengan sumber lainnya, apabila sumber tersebut mempunyai kedudukan  yang lebih dekat atau lebih menarik baginya. 
  2. Proses menyeleksi rangsang
  3. Setelah rangsang diterima kemudian diseleksi disini akan terlibat proses perhatian. Stimulus itu diseleksi untuk kemudian diproses lebih lanjut.
  4. Proses pengorganisasian 
  5. Rangsang yang diterima selanjutnya diorganisasikan dalam suatu bentuk 
  6. Proses penafsiran
Peran Ekspektasi Pada Persepsi

Zeithaml dan Bitner (1996 : 77) menyatakan terdapat dua jenis ekspektasi, yaitu :
1. Desired service ialah ekspektasi konsumen dimana konsumen menginginkan mendaptkan pelayanan yang kualitasnya tinggi dan sesuai atau lebih baik dengan apa yang diharapkan pada awalnya.
2. Adequate service ialah ekspektasi yang timbul karena konsumen yang sadar bahwa karena alasan tertentu desired service mungkin saja tidak dapat tercapi, sehingga konsumen menurunkan harapannya akan suatu kualitas pelayanan ke level yang lebih rendah, namun masih berada pada area yang dapat ditoleransi.
Area pelayanan yang dapat ditoleransi disebut sebagai zone of tolerance, dimana pada area ini konsumen masih dapat menerima pelayanan yang kurang sesuai dengan apa yang diharapkan (desired service) apabila pelayanan yang diberikan tidak lebih rendah daripada adequate service.

Semiotis

Charles S.Peirce, penemu modern semiotics, mendefinisikan semiosis sebagai hubungan antara tanda, objek, dan makna.

-Orang yang menginterpretasikan tanda disebut interpreter.
-Gambaran objek yang dibentuk interpreter dari sebuah tanda disebut interpretant.
Contoh: kata mobil sebagai tanda, seseorang yang memberi makna sebagai interpreter dan bayangan alat transportasi beroda empat sebagai interpretant.
-Makna sebuah tanda dalam mewakili sebuah objek tergantung dari interpreter yang masing-masing punya field of experience, dan frame of references berbeda-beda.

Implikasi Pemasaran dari Inferensi Perseptual
  • Konsumen cenderung membentuk citra merek, toko, dan perusahaan didasarkan pada inferensi mereka yang diperoleh dari stimuli pemasaran dan lingkungan
  • Citra : total persepsi terhadap suatu obyek, yang dibentuk dengan memproses informasi dari berbagai sumber setiap waktu
  • Pemasar harus secara konstan mencoba mempengaruhi citra konsumen

Sumber :

  1. http://books.google.co.id/books?id=pAfxNu7FFCYC&pg=PA295&dq=persepsi+konsumen&hl=en&sa=X&ei=D5p3UqKPJ4WYrAe7yIHgCw&redir_esc=y#v=onepage&q=persepsi%20konsumen&f=false
  2. http://www.slideshare.net/dwie_radet/persepsi-konsumen
  3. http://www.pendidikanekonomi.com/2012/11/penegrtian-persepsi-konsumen.html
  4. http://psikologipelayanan.blogdetik.com/2013/05/15/persepsi-dan-harapan-pelanggan/
  5. http://communicationista.wordpress.com/2009/07/03/semiotics/



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About