Pages

Kamis, 26 Desember 2013

BAB XI. KELAS SOSIAL DAN KELOMPOK STATUS

NAMA
IRRIYANTI
NPM
18211536
KELAS
3EA17
Perbedaan Antara Kelas Sosial dan Status Sosial
  • Status sosial adalah sekumpulan hak dan kewajian yang dimiliki seseorang dalam masyarakatnya (menurut Ralph Linton). Orang yang memiliki status sosial yang tinggi akan ditempatkan lebih tinggi dalam struktur masyarakat dibandingkan dengan orang yang status sosialnya rendah
  • Kelas sosial adalah stratifikasi sosial menurut ekonomi (menurut Barger). Ekonomi dalam hal ini cukup luas yaitu meliputi juga sisi pendidikan dan pekerjaan karena pendidikan dan pekerjaan seseorang pada zaman sekarang sangat mempengaruhi kekayaan atau perekonomian individu
    http://www.organisasi.org/1970/01/arti-definisi-pengertian-status-sosial-kelas-sosial-stratifikasi-diferensiasi-dalam-masyarakat.html

    Pemilikan
    Kepemilikan status sosial di masyarakat sangat di harapkan bagi sebagian besar masyarakat untuk bisa menaikan tingkat kelas sosial yang ada. Tidak dipungkiri bahwa status sosial sangatlah diperlukan individu untuk dapat bergaul di masyarakat luas tanpa merasa rendah kelas sosialnya

    Dinamika Kelas Sosial
    Berbagai bentuk kelompok sosial menjadi bukti betapa urgent manusia berkelompok untuk saling memenuhi kebutuhan hidup. Ada macam – macam latar belkang manusia membentuk kelompok sosialnya. Latar belakang ini juga menentukan bentuk kelompok sosial serta pola dinamika didalamnya. 
    Dinamika yang sehat dalam kehidupan bermasyarakat khususnya di dalam kelompok sosial, tergantung bagaimana nilai dan norma sosial serta kontrol sosial di dalam kelompok mampu dipertahankan dan dikendalikan. Setiap kelompok sosial pasti memiliki nilai dan norma yang berlaku. Karena adanya nilai dan norma tersebut maka dibutuhkan kontrol terhadap pelaksanaannya.
    http://israyuda.wordpress.com/2013/07/20/dinamika-kelompok-sosial/

    Sosial Mobility dan Konsekuensinya terhadap Market
    Proses perpindahan posisi atau status sosial yang dialami oleh seseorang atau sekelompok orang dalam struktur sosial masyarakat inilah yang disebut gerak sosial atau mobilitas sosial (social mobility). Contohnya seorang anak pengusaha ingin mengikuti jejak ayahnya yang berhasil. Ia melakukan investasi di suatu bidang yang berbeda dengan ayahnya. Namun, ia gagal dan akhirnya jatuh miskin.
    http://id.wikipedia.org/wiki/Gerak_sosial
    Dengan adanya mobilitas social tersebut maka secara tidak langsung akan mempengaruhi prilaku seseorang dalam membeli. Misalnya dengan mobilitas seseorang menuju lapisan social yang lebih tinggi, maka maka secara otomatis orang itu akan meempunyai prilaku pembelian yang konsumtif. Hal ini disebabkan karna dengan adanya mobilitas yangdialaminya embuat kebutuhanya semakin meningkat.begitu juga sebaliknya dengan orang yang mengalami mobilitas menurun, maka ativitas konsumsinya menurun.
    http://koreanandbieberlovers.blogspot.com/2012/03/dinamika-kelompok-dan-kelas-sosial.html

    Klasifikasi Geodemografi dan Manfaatnya Bagi Pemasar
    Geodemografi merupakan sebuah kombinasi karakteristik demografis dan gaya hidup konsumen dalam cluster geografis seperti kode pos area dan lingkungan rumah. Mengetahui bahwa konsumen yang mempunyai profil demografis dan psikografis yang serupa cenderung mengelompokkan diri dalam jarak geografis yang dekat, akan memberi komunikator pemasaran terutama para pembuat surat langsung sebuah cara yang amat efektif dan efisien umtuk mencapai konsumen yang paling dapat menerima pesan iklan. Perusahaan riset pemasaran telah mengembangkan sistem klasifikasi atau clusterring yang mengidentifikasi segmen-segmen geodemografis yang berbeda.
    http://books.google.co.id/books?id=4zG8p9bj2yEC&pg=PT72&lpg=PT72&dq=klasifikasi+geodemografi&source=bl&ots=FRWp0terse&sig=Ek6BqN--8i_JjF-qy8wreRiSf3I&hl=en&sa=X&ei=LuW7Uq3ODMH4rQew0IGgAQ&redir_esc=y#v=onepage&q&f=true

    Pemasaran untuk Pangsa Kelas Sosial  
    Penentuan pangsa pasar. Kelas sosial kerap diterapkan pada masalah penentuan pangsa pasar, proses mendefinisikan kelompok pelanggan yang homogeny dan membuat tawaran uang kuat secara khusus untuk mereka.
    Prosedur untuk pemangsaan pasar mencakupi langkah-langkah berikut :
    1. Identifikasi pemakaian kelas sosial dari produk
    2. Perbandingan variabel kelas sosial untuk pemangsaan dengan variabel lain 
        (pendapatan, siklus hidup, dsb)
    3. Deskripsi karakteristik kelas sosial yang diidentifikasi didalam target pasar
    4. Perkembangan program pemasaran untuk memaksimumkan efektifitas bauran
        pemasaran yang didasarkan pada konsistensi dengan sifat kelas sosial  
    Pengenalan kebutuhan dan kriteria evaluasi. Sebagai seorang pamasar, sebelum melakukan proses promosi harus menyiapkan berbagai macam persiapan, didalam kasus ini persiapan yang harus kita lakukan adalah menggali informasi tentang kebutuhan dari pangsa pasar kelas sosial dengan melakukan setidaknya observasi tehadap pangsa pasar kelas sosial. 
    Proses pencarian. Perbedaan kelas sosial membedakan pula pola informasi tentang suatu produk yang didapat oleh masing-masing individu, kelas bawah yang berada didaerah lebih terpencil akan susah mendapatkan informasi tentang suatu barang yang beredar dipasaran sedangkan orang kelas menengah keatas lebih mudah mendapatkan informasi tersebut.
    http://alfathoriq.blogspot.com/2012/10/perilaku-konsumen.html 

    Pengenalan Kebutuhan dan Kriteria Evaluasi
    Jenis Kebutuhan: 
    ~Kebutuhan fungsional (rasional). Terkait dengan kinerja produk itu sendiri 
    ~Kebutuhan psikologis (emosional). Terkait dengan kepuasan pribadi yang diperoleh karena memiliki suatu produk. Kebutuhan psikologis dapat dipenuhi melalui : rangsangan, pengalaman sosial, mempelajari tren baru, status dan kekuasaan, serta balas jasa pada diri sendiri 
    Evaluasi Berbagai Alternatif
    Model multiatribut. Tahapan yang harus dilalui dalam menggunakan model atribut:
    1. Kepercayaan pada toko terkait dengan kinerja manfaat
    2. Bobot arti penting
    3. Implikasi untuk ritel
    4. Memasuki berbagai rangkaian pertimbangan
    5. Mengubah kepercayaan kinerja  

    Evaluasi Setelah Belanja
    Proses belanja tidak berakhir ketika pelanggan membeli suatu produk. Setelah berbelanja, pelanggan menggunakan produk itu dan kemudian mengevaluasi pengalaman ini untuk menentukan apakah produk ini memuaskan apa tidak
    http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Penny%20Rahmawaty,%20M.S./MODUL%20RETAIL%20BAGIAN%203%20-%20PERILAKU%20PELANGGAN%20RITEL.pdf
       
    Perilaku Konsumen yang menunjukkan minat dalam membeli suatu produk tertentu umumnya akan mengikuti proses pengambilan keputusan tertentu yang mengikuti langkah-langkah seperti: masalah pengakuan (kebutuhan yang tidak puas), pencarian informasi, evaluasi dari hasil yang diharapkan, pembelian, perilaku pasca pembelian.
    Proses ini merupakan pedoman untuk mempelajari Perilaku Konsumen dalam membuat keputusan, tetapi penting untuk diingat bahwa mereka bisa meninggalkan seluruh ide pada setiap tahap, dan mereka tidak selalu terus dengan keputusan ini proses pembuatan hingga pembelian.
    - See more at: http://rajapresentasi.com/2012/12/memahami-perilaku-konsumen-dalam-keputusan-pembelian/#sthash.72pHE0zi.dpuf
    Proses Pencarian
    Perilaku Konsumen yang menunjukkan minat dalam membeli suatu produk tertentu umumnya akan mengikuti proses pengambilan keputusan tertentu yang mengikuti langkah-langkah seperti: masalah pengakuan (kebutuhan yang tidak puas), pencarian informasi, evaluasi dari hasil yang diharapkan, pembelian, perilaku pasca pembelian.
    Proses ini merupakan pedoman untuk mempelajari Perilaku Konsumen dalam membuat keputusan, tetapi penting untuk diingat bahwa mereka bisa meninggalkan seluruh ide pada setiap tahap, dan mereka tidak selalu terus dengan keputusan ini proses pembuatan hingga pembelian.
    - See more at: http://rajapresentasi.com/2012/12/memahami-perilaku-konsumen-dalam-keputusan-pembelian/#sthash.72pHE0zi.dpuf
    Perilaku konsumen yang menunjukkan minat dalam membeli suatu produk tertentu umumnya akan mengikuti proses pengambilan keputusan tertentu yang mengikuti langkah-langkah seperti: masalah pengakuan (kebutuhan yang tidak puas), pencarian informasi, evaluasi dari hasil yang diharapkan, pembelian, perilaku pasca pembelian.
    Proses ini merupakan pedoman untuk mempelajari perilaku konsumen dalam membuat keputusan, tetapi penting untuk diingat bahwa mereka bisa meninggalkan seluruh ide pada setiap tahap, dan mereka tidak selalu terus dengan keputusan ini proses pembuatan hingga pembelian.

    Dalam mengambil keputusan pembelian adalah mencari informasi dan organisasi informasi ini dalam bingkai individu dari referensi.
    Pencarian informasi melibatkan paparan sumber yang berbeda, seperti materi promosi dan menampilkan produk, aktif meneliti produk, atau mengandalkan informasi bersejarah di benak konsumen, seperti prasangka-prasangka tentang produk atau pengalaman sebelumnya (baik atau buruk) dengan produk seperti itu.
    Tidak semua keputusan membeli mengandalkan ini berat pada pengumpulan informasi, dan sejauh mana konsumen melakukan pencarian informasi sangat tergantung pada risiko yang dirasakan dari pembelian.
    http://rajapresentasi.com/2012/12/memahami-perilaku-konsumen-dalam-keputusan-pembelian/ 

    Bahasa Sosial
    Pola bahasa individual berkorelasi erat dengan kelas sosial mereka. 
    Konteks sosial bahasa mempunyai kelas sosial (social class) yang mengacu kepada golongan masyarakat yang mempunyai kesamaan tertentu dalam bidang kemasyarakatan seperti ekonomi, pekerjaan, pendidikan, kedudukan, kasta, dan sebagainya. 
    http://rendiasyah.blogspot.com/2012/08/tindak-tutur-dan-peristiwa-tutur-part-i.html

    Proses Pembelian 
    Dalam proses pembelian, konsumen akan melalui sebuah proses, yaitu :  
    1)    Menganalisa keinginan dan kebutuhan
    2)    Menilai beberapa sumber
    3)    Menetapkan tujuan pembelian
    4)    Mengidentifikasi alternative pembelian
    5)    Mengambil keputusan untuk membeli
    6)    Perilaku sesudah pembelian
    Berikut adalah tahapan-tahapan pembelian :
    • Tahap pertama adalah Kesadaran akan kebutuhan suatu dan ketersediaannya. Seorang konsumen harus tahu bahwa ada kebutuhan atau ada kesempatan yang dapat dilakukan bila dia membeli barang tertentu dan barang tertentu tersebut tersedia di pasar
    • Tahap kedua, seorang Konsumen akan mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang produk yang akan dibelinya. Konsumen akan mencari informasi suatu produk tentang fitur-fiturnya, harganya, penjualannya, dan juga jaminan dari perusahaan
    • Tahap ketiga, maka seorang Konsumen akan merasa suka dan butuh terhadap produk itu secara umum
    • Tahap keempat adalah preferensi. “Kenapa saya harus membeli produk merk A, bukan merk B. Kenapa saya harus membeli tipe yang seharga ini bukan seharga itu.” Ini adalah preferensi. Konsumen akan mencocokkan produknya disesuaikan dengan kesukaannya, seleranya, budgetnya dan lainnya. Di tahapan ini konsumen sudah mulai mengerucutkan pada apa yang lebih disukai dibandingkan yang lain
    • Tahap kelima adalah membuat keyakinan atau konfirmasi. Setelah konsumen mengerucutkan pada beberapa pilihan, dia akan tambah mantap setelah mendengar penjelasan yang baik dari penjual salesman dan memutuskan untuk membeli
    • Tahapan yang terakhir, keenam, akhirnya konsumen tersebut akan merasa puas atas hasil pembelian yang telah dilakukannya, dan setiap konsumen akan berbeda
    http://donprams.blogspot.com/2013/11/proses-pembelian.html

    Metode Penelitian Pemasaran Untuk Mengukur Kelas Sosial
    Metode penelitian kelas sosial terdiri dari dua jenis, yaitu:
    1. Metode Teoritis dan Keabsahan. Metode reputasi melibatkan pengajuan kepada orang-orang untuk menentukan peringkat posisi atau presitse orang lain. Metode reputasi dikembangkan oleh Lloyd warner, salah satu pelopor didalam studi kelas sosial di Amerika Serikat. Selanjutnya diperluas Burleigh Gardner dan rekan-rekannya di Deep South dan di Midwest oleh Hollingshead, studi-studi ini juga mencakupi sosiasi atau ukuran sosiometrik yang menghitung jumlah dari sifat kontrak pribadi dari orang didalam hubungan mereka yang informal. Penelitian toeritis memberikan suatu arus data empiris dan konsep yang pokok bagi upaya kita yang sekarnag menghubungkan kelas sosial dengan konsumsi. 
    2. Metode Penelitian Pemasaran. Para peneliti pemasaran mengukur kelas sosial dengan variable bebas untuk menentukan hubungannya dengan variable terkait dariminat akan pemasaran. Metode objektif memberikan status berdasarkan responden yang memiliki semacam nilai dari variable yang distratifikasikan. Variable yang paling sering digunakan adalah pekerjaan, pendapatan, pendidikan, ukuran dan jenis tempat tinggal, pemilik barang,  dan afiliasi organisasi. Metode objektif dapat dibagi ke dalam metode yang berindeks tunggal dengan mengutamakan pekerjaan sebagi indikator tunggal terhadap pemilihan kelas sosial dan metode yuang berindeks ganda dimana dalam memntukan kedudukan sosial seseorang didasarkan dari berbagai macam variable yang sudah disebut diatas.
      Metode subjektif atau pelaporan diri meminta responden untuk menilai diri sendiri berdasarkan kelas sosial. Metode seperti ini, walaupun digunakan sekali-sekali, memiliki nilai terbatas bagi para nalis konsumen karena dua alasan:
      ~Responden cenderung menilai terlalu tinggi kedudukan sosialnya sendiri
      ~Responden menjauhi istilah konotatid dari kelas atas dan bawah dan selanjutnya membesar-besarkan ukuran kelas menengah
      http://alfathoriq.blogspot.com/2012/10/perilaku-konsumen.html

     
      
     
     

     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About