NAMA
|
IRRIYANTI
|
NPM
|
18211536
|
KELAS
|
3EA17
|
*PERILAKU KONSUMEN*
APA YANG DIMAKSUD DENGAN PERILAKU KONSUMEN
Perilaku konsumen (consumer behavior) adalah proses pada konsumen
ketika ia memutuskan membeli, apa yang dibeli, dimana, kapan, dan
bagaimana membelinya.
Setiap pembelian konsumen tercipta karena adanya kebutuhan atau keinginan atau campuran keduanya.
- Contoh kebutuhan adalah ketika seseorang haus maka ia membutuhkan minuman
- Contoh keinginan adalah ketika ia punya pilihan minuman yang dingin atau panas
- Contoh dari harapan itu sendiri seperti ketika pelanggan menghadapi sebuah barang dengan harga yang mahal, maka dalam hati si pelanggan ingin mengungkapkan bahwa "wah terlalu mahal untuk saya"
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumen
Faktor Lingkungan :
Faktor budaya
Merupakan faktor mendasar dalam pembentukan norma-norma yang kemudian membentuk perilaku konsumen.
- Nilai-nilai : Norma yang dianut oleh masyarakat. Contoh : berbakti kepada orangtua
- Persepsi : Cara pandang pada sesuatu. Contoh : barang luar negeri lebih bagus dibandingkan dengan barang dalam negeri
- Preferensi : Rasa lebih suka pada sesuatu dibandingkan yang lainnya. Contoh : sekelompok masyarakat lebih suka santap makanan manis, sedangkan masyarakat lainnya lebih memilih santap makanan yang ada lalapan diantara lauk pauk mereka
- Behavior : Contohnya adalah waktu kebiasaan menonton televisi
Faktor sosial
- Reference group
- Keluarga
- Peran dan status
- Transportasi pribadi
- Alat rumah tangga
- Audio-visual
- Internet dan seluler
Faktor infrastruktur
Sarana yang memfasilitasi gerak dan kerja individu. Contohnya adalah jalanan beraspal, fasilitas air, dll.
Faktor Pribadi :
Aspek pribadi
- Usia dan tahan hidup
- Pekerjaan
- Kondisi keuangan
- Gaya hidup
- Kepribadian
- Konsep diri
- Motivasi
- Persepsi
- Kepercayaan dan perilaku
- Belajar
Sifat Motivasi Pembelian
Aktivitas pembelian oleh konsumen didorong oleh kombinasi nilai emosional dan nilai rasional atau oleh dominasi salah satu nilainya.
Kita dapat melihatnya dari contoh-contoh produk yang dibeli oleh konsumen berikut ini :
Sifat motivasi juga terjadi dalam perilaku berbelanja di
tempat belanja, khususnya yang berupa pusat perbelanjaan seperti pasar, mal,
plaza. Sifat rasional yang kuat menyebabkan konsumen berorientasi "belanja
adalah belanja". Maksudnya, tujuan belanja adalah mencari barang yang
dibutuhkan atau diinginkan sehingga aspek fungsional pusat perbelanjaan lebih
diutamakan daripada suasana yang memikat hati.
Sebaliknya, konsumen yang berorientasi "rekreasi" akan
mencari pusat perbelanjaan yang menyenangkan.
Jenjang Kebutuhan
Cara lain dalam melihat motivasi belanja seorang konsumen
sehingga memperkaya analisis atas perilaku konsumen adalah dengan melihat
jenjang kebutuhan yang disusun oleh Abraham Maslow, seorang pakar manajemen. Ia
mengatakan bahwa ada lima jenjang kebutuhan sebagai berikut :
- Kebutuhan Fisik : makan, minum, berpakaian, seks, tempat berteduh
- Kebutuhan Rasa Aman : aman terhadap bahaya alam
- Kebutuhan Sosial : afiliasi pada suatu kelompok sosial
- Kebutuhan Status dan Self Esteem : prestise dari keberhasilan profesi, status sosial
- Kebutuhan Aktualisasi Diri : keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat, pengetahuan, hobi, estetika
PENELITIAN
KONSUMEN SEBAGAI SUATU BIDANG YANG DINAMIS
Model Perilaku Konsumen
Untuk menjelaskan perilaku pasar konsumen perlu dibangun
model analisis yang memadai. Keputusan pembelian konsumen untuk membeli atau
tidak merupakan respon perilaku atas stimulan yang diterima konsumen. Model
yang mendasarkan pada arus proses perilaku konsumen ini sering dikenal sebagai
model rangsang-tanggapan (stimulus-respons
model).
Model rangsang-tanggapan (S-R model) adalah sebagai
berikut :
Model Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
Meliputi :
Adanya kesenjangan antara
kondisi nyata dengan kondisi ideal. Masalah yang umumnya dihadapi oleh calon
pembeli adalah kebutuhan yang perlu dipenuhi.
~Kebutuhan informasi
Informasi diperlukan untuk
pendukung dasar pengambilan keputusannya.
~Evaluasi alternatif
Alternatif membeli atau tidak
membeli produk tertentu, dipengaruhi oleh pertimbangan atribut produk.
~Pengambilan keputusan
Hasil evaluasi alternatif
adalah keputusan membeli atau tidak membeli.
~Perilaku tindak-lanjut pasca pembelianPengalaman setelah pembelian merupakan masukkan yang akan memperkuat atau memperlemah perilaku pembelian kemudian.
Pendekatan Perilaku Konsumen
Pendekatan kardinal (marginal utility)
- Utility dapat diukur dengan satuan ukur (uang)
- Berlaku Hukum Gossen (The Law Of Deminishing Returns) : “Semakin banyak sesuatu barang dikonsumsi maka tambahan kepuasan yang diperoleh dari satuan barang tersebut akan berkurang atau menurun”
- Konsumen berusaha memaksimalkan kepuasan
Pendekatan ordinal (indefference curve)
- Konsumen mempunyai pola preferensi akan barang-barang tertentu
- Konsumen mempunyai sejumlah uang tertentu
- Konsumen berusaha memaksimumkan kepuasan
Pendekatan atribut
Merek yang
disukai, dipilih karena memberikan bauran atribut tertinggi untuk sejumlah uang
yang dikeluarkan
Pendekatan
ini menjelaskan mengapa konsumen memilih kombinasi produk substitusi
Konsumen
memperoleh rasio atribut yang diinginkan, walaupun tidak ada produk lain
Sumber :
~Hendri Ma'ruf, Pemasaran Ritel, PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2006
~staff.pradnya.ac.id/.../PERILAKU-KONSUMEN.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar