NAMA
|
IRRIYANTI
|
NPM
|
18211536
|
KELAS
|
3EA17
|
SEGMENTASI PASAR
- Kepuasan
konsumen dalam hubungannya dengan segmen pasar
- Kaitan
segmentasi pasar dengan profitabilitas
- Penggunaan
segmentasi pasar dalam penetapan strategi pemasaran
Pengertian
Perilaku pasar pada kenyataannya lebih bersifat heterogen. Keragaman perilaku pasar akan memerlukan barang dan usaha-usaha memperoleh barang yang juga beragam. Pemasar merasa perlu mengelompokkan pasar yang heterogen tersebut ke dalam bagian-bagian pasar yang mempunyai perilaku lebih seragam.
Produk dapat dirancang sesuai dengan masing-masing segmen pasar yang berbeda. Dengan karakter dan perilaku yang lebih homogen, masing-masing segmen pasar dapat dipenuhi oleh produk dan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhannya. Perusahaanpun akan lebih kompeten dalam melayani kebutuhan-kebutuhan masing-masing segmen pasar atau hanya beberapa kelompok pasar saja yang jelas perbedaannya. Proses pembagian pasar ini dikenal sebagai segmentasi pasar (Market Segmentation).
Tujuan segmentasi pasar adalah untuk memperoleh bagian pasar yang mempunyai karakter dan perilaku yang lebih seragam.
Basis Segmentasi Pasar
1. Basis segmentasi pasar konsumen :
- Geografis (wilayah, permukiman, perkotaan, dsb)
- Demografis (usia, jenis kelamin, pendapatan, pendidikan, pekerjaan, dsb)
- Psikografis (sikap, motivasi, persepsi, dsb)
- Kebiasaan (membeli, mengonsumsi, dsb)
2. Basis segmentasi pasar industrial :
- Geografis (wilayah, sentra industri, dan perdagangan)
- Demografis (jenis industri, kapasitas atau luas produksi)
- Variabel operasional (tingkat teknologi, pola konsumsi, kapabilitas, dan kebutuhan pelanggan)
- Pendekatan pembelian (tingkat wewenang bagian pembelian, struktur wewenang, kebijakan pembelian)
- Faktor situasional (tingkat kepentingan, penggunaan, tingkat pemesanan)
- Karakteristik personal (kesamaan pembeli-penjual, sikap terhadap resiko, tingkat loyalitas terhadap pemasok)
Kriteria Segmentasi Efektif
- Terukur : Ukuran, daya beli, dan karakteristik segmen dapat diukur
- Substansial : Segmen cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani
- Dapat diakses : Segmen dapat dijangkau dan dilayani secara efektif
- Dapat didiferensiasi : Segmen dapat dibedakan secara konseptual dan mempunyai respon yang berbeda terhadap elemen dan program bauran pemasaran yang berbeda
- Dapat ditindaklanjuti : Program yang efektif dapat diformulasikan untuk menarik dan melayani segmen
Dalam proses pemasaran, segmentasi tidak
berdiri sendiri. Kotler menandaskan bahwa segmentasi merupakan kesatuan
dengan targeting dan positioning. Kotler menyingkat hubungan ini sebagai
STP (Segmentation, Targeting, Positioning). Proses ini merupakan bagian dan
penciptaan dan penyampaian nilai kepada konsumen
Kata "nilai" memberi arti tersendiri
yaitu memberi kenikmatan bagi konsumen era menerima pelayanan yang baik,
harga yang memuaskan, citra yang kuat, penyampaian tepat waktu, maka
tindakan produsen memilih nilai melalui pemilihan segmentation, targeting,
positioning (STP) yang baik.
Berikut adalah hubungan STP (Segmentation, Targeting, Positioning) :
Seorang pemasar jarang dapat memuaskan semua orang dalam suatu pasar. Karenanya, pemasar memulai dengan membagi-bagi pasar ke dalam segmen-segmen dengan mengidentifikasi dan membuat profil dari kelompok-kelompok pembeli yang berbeda, yang mungkin menginginkan bauran produk dan jasa yang beragam dengan meneliti perbedaan demografis, psikografis, dan perilaku diantara pembeli.
Setelah mengidentifikasi segmen pasar, pemasar lalu memutuskan segmen mana yang memberikan peluang terbesar. Segmen itulah yang akan menjadi pasar sasarannya. Untuk setiap segmen, perusahaan mengembangkan suatu penawaran pasar yang diposisikan di dalam benak pembeli sasaran sebagai keuntungan utama.
Kotler 2000 :
Konsep berpikir bahwa kepuasan konsumen akan mendorong meningkatnya profit adalah bahwa konsumen yang puas akan bersedia membayar lebih untuk “produk” yang diterima dan lebih bersifat toleran akan kenaikan harga. Hal ini tentunya akan meningkatkan margin perusahaan dan kesetiaan konsumen pada perusahaan. Konsumen yang puas akan membeli “produk” lain yang dijual oleh perusahaan, sekaligus menjadi “pemasar” yang efektif melalui Word of mouth yang bernada positif. Hal ini dapat membantu meningkatkan penjualan dan kredibilitas perusahaan, namun perlu diingat bahwa ternyata peningkatan market share tidak selamanya sesuai dengan peningkatan kepuasan konsumen, bahkan dalam banyak hal atau kasus yang terjadi adalah justru kebalikannya.
Sumber :
Teguh Budiarto, Seri Diktat Kuliah. Dasar Pemasaran. Jakarta
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, 2007. Manajemen Pemasaran. PT Index. Jakarta
Kotler Philip, 2000. Marketing Management: Analysis, Planning, Implementation and
Control. Prentice Hall Int, Inc., Millenium Edition, Englewood Cliffs, New
Jersey.
Control. Prentice Hall Int, Inc., Millenium Edition, Englewood Cliffs, New
Jersey.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar