Pages

Kamis, 03 Oktober 2013

BAB I. PENDAHULUAN

NAMA
IRRIYANTI
NPM
18211536
KELAS
3EA17        

*PERILAKU KONSUMEN*

APA YANG DIMAKSUD DENGAN PERILAKU KONSUMEN
Perilaku konsumen (consumer behavior) adalah proses pada konsumen ketika ia memutuskan membeli, apa yang dibeli, dimana, kapan, dan bagaimana membelinya.

Setiap pembelian konsumen tercipta karena adanya kebutuhan atau keinginan atau campuran keduanya.
  • Contoh kebutuhan adalah ketika seseorang haus maka ia membutuhkan minuman
  • Contoh keinginan adalah ketika ia punya pilihan minuman yang dingin atau panas
Tetapi selain kebutuhan dan keinginan masih ada satu kata lagi yang tersembunyi di hati pelanggan, yaitu harapan. Harapan inilah yang mungkin terkadang pelanggan utarakan karena kebiasaannya pada sikap terbuka atau lebih memilih untuk tidak mengutarakan karena rasa malu.
  • Contoh dari harapan itu sendiri seperti ketika pelanggan menghadapi sebuah barang dengan harga yang mahal, maka dalam hati si pelanggan ingin mengungkapkan bahwa "wah terlalu mahal untuk saya" 
PEMIKIRAN YANG BENAR TENTANG KONSUMEN
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumen
Faktor Lingkungan :
Faktor budaya
Merupakan faktor mendasar dalam pembentukan norma-norma yang kemudian membentuk perilaku konsumen.
  • Nilai-nilai : Norma yang dianut oleh masyarakat. Contoh : berbakti kepada orangtua
  • Persepsi : Cara pandang pada sesuatu. Contoh : barang luar negeri lebih bagus dibandingkan dengan barang dalam negeri
  • Preferensi : Rasa lebih suka pada sesuatu dibandingkan yang lainnya. Contoh : sekelompok masyarakat lebih suka santap makanan manis, sedangkan masyarakat lainnya lebih memilih santap makanan yang ada lalapan diantara lauk pauk mereka
  • Behavior : Contohnya adalah waktu kebiasaan menonton televisi
Faktor sosial
  • Reference group
  • Keluarga
  • Peran dan status
Faktor teknologi
  • Transportasi pribadi
  • Alat rumah tangga
  • Audio-visual
  • Internet dan seluler 
Faktor infrastruktur
Sarana yang memfasilitasi gerak dan kerja individu. Contohnya adalah jalanan beraspal, fasilitas air, dll.

Faktor Pribadi : 
Aspek pribadi
  • Usia dan tahan hidup
  • Pekerjaan
  • Kondisi keuangan
  • Gaya hidup
  • Kepribadian
  • Konsep diri
Aspek kejiwaan/psikologis
  • Motivasi
  • Persepsi
  • Kepercayaan dan perilaku
  • Belajar
Sifat Motivasi Pembelian
Aktivitas pembelian oleh konsumen didorong oleh kombinasi nilai emosional dan nilai rasional atau oleh dominasi salah satu nilainya.  
Kita dapat melihatnya dari contoh-contoh produk yang dibeli oleh konsumen berikut ini :

 
Sifat motivasi juga terjadi dalam perilaku berbelanja di tempat belanja, khususnya yang berupa pusat perbelanjaan seperti pasar, mal, plaza. Sifat rasional yang kuat menyebabkan konsumen berorientasi "belanja adalah belanja". Maksudnya, tujuan belanja adalah mencari barang yang dibutuhkan atau diinginkan sehingga aspek fungsional pusat perbelanjaan lebih diutamakan daripada suasana yang memikat hati.

Sebaliknya, konsumen yang berorientasi "rekreasi" akan mencari pusat perbelanjaan yang menyenangkan.

Jenjang Kebutuhan

Cara lain dalam melihat motivasi belanja seorang konsumen sehingga memperkaya analisis atas perilaku konsumen adalah dengan melihat jenjang kebutuhan yang disusun oleh Abraham Maslow, seorang pakar manajemen. Ia mengatakan bahwa ada lima jenjang kebutuhan sebagai berikut :
  1. Kebutuhan Fisik : makan, minum, berpakaian, seks, tempat berteduh
  2. Kebutuhan Rasa Aman : aman terhadap bahaya alam
  3. Kebutuhan Sosial : afiliasi pada suatu kelompok sosial
  4. Kebutuhan Status dan Self Esteem : prestise dari keberhasilan profesi, status sosial
  5. Kebutuhan Aktualisasi Diri : keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat, pengetahuan, hobi, estetika


PENELITIAN KONSUMEN SEBAGAI SUATU BIDANG YANG DINAMIS

Model Perilaku Konsumen
Untuk menjelaskan perilaku pasar konsumen perlu dibangun model analisis yang memadai. Keputusan pembelian konsumen untuk membeli atau tidak merupakan respon perilaku atas stimulan yang diterima konsumen. Model yang mendasarkan pada arus proses perilaku konsumen ini sering dikenal sebagai model rangsang-tanggapan (stimulus-respons model).
Model rangsang-tanggapan (S-R model) adalah sebagai berikut :



Model Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
Meliputi :

~Perumusan masalah
Adanya kesenjangan antara kondisi nyata dengan kondisi ideal. Masalah yang umumnya dihadapi oleh calon pembeli adalah kebutuhan yang perlu dipenuhi.
~Kebutuhan informasi
Informasi diperlukan untuk pendukung dasar pengambilan keputusannya.
~Evaluasi alternatif
Alternatif membeli atau tidak membeli produk tertentu, dipengaruhi oleh pertimbangan atribut produk.
~Pengambilan keputusan
Hasil evaluasi alternatif adalah keputusan membeli atau tidak membeli.
~Perilaku tindak-lanjut pasca pembelian
Pengalaman setelah pembelian merupakan masukkan yang akan memperkuat atau memperlemah perilaku pembelian kemudian.

 
Pendekatan Perilaku Konsumen
 
Pendekatan kardinal (marginal utility)

  • Utility dapat diukur dengan satuan ukur (uang)

  • Berlaku Hukum Gossen (The Law Of Deminishing Returns) : “Semakin banyak sesuatu barang dikonsumsi maka tambahan kepuasan yang diperoleh dari satuan barang tersebut akan berkurang atau menurun”

  • Konsumen berusaha memaksimalkan kepuasan

Pendekatan ordinal (indefference curve)

  • Konsumen mempunyai pola preferensi akan barang-barang tertentu

  • Konsumen mempunyai sejumlah uang tertentu

  • Konsumen berusaha memaksimumkan kepuasan

Pendekatan atribut

Merek yang disukai, dipilih karena memberikan bauran atribut tertinggi untuk sejumlah uang yang dikeluarkan

Pendekatan ini menjelaskan mengapa konsumen memilih kombinasi produk substitusi

Konsumen memperoleh rasio atribut yang diinginkan, walaupun tidak ada produk lain



Sumber :
~Hendri Ma'ruf, Pemasaran Ritel, PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2006
~staff.pradnya.ac.id/.../PERILAKU-KONSUMEN.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar