Pages

Selasa, 04 November 2014

TULISAN V

LATIHAN SOAL TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

1. Jelaskan pengertian dari istilah-istilah berikut :
a. Keputusan 
b. Pengambilan keputusan
c. Teori pengambilan keputusan

Jawab :
a. Keputusan
  • Menurut Ralp C. Davis, keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapi dengan tegas. Suatu keputusan merupakan jawaban yang pasti terhadap suatu pertanyaan. Keputusan harus dapat menjawab pertanyaan tentang apa yang dibicarakan dalam hubungannya dengan perencanaan.
  • Menurut Mary Follet, keputusan adalah suatu atau sebagai hukum situasi apabila fakta dari situasi dapat diperolehnya dan semua terlibat baik pengawas maupun pelaksanaan mau menaatinya atau ketentuannya maka tidak sama dengan menaati perintah. Wewenang tinggal dijalankan tetapi itu merupakan wewenang dari hukum situasi.
  • Menurut James A.F. Stoner, keputusan adalah pemilihan diantara alternatif-alternatif. Definisi ini mengandung 3 (tiga) pengertian, yaitu : (a) Ada pilihan atas dasar logika atau pertimbangan, (b) Ada beberapa alternatif yang harus dan dipilih salah satu yang terbaik, (c) Ada tujuan yang ingin dicapai dan keputusan itu makin mendekatkan pada tujuan tersebut
  • Menurut Prof. Dr. Prayudi Atmosudirjo, SH. Keputusan adalah suatu pemikiran tentang suatu masalah atau problema untuk menjawab pertanyaan apa yang harus diperbuat guna mengatasi masalah tersebut dengan menjatuhkan pilihan pada suatu alternatif.
  • Kesimpulan bahwa keputusan merupakan suatu pemecahan masalah sebagai suatu hukum situasi yang dilakukan melalui pemilihan suatu alternatif dari beberapa alternatif.
b. Pengambilan keputusan
  • Menurut George R. Terry, pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku (kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada.
  • Menurut SP Siagian, pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat.
  • Menurut James A.F. Stoner, pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai cara suatu pemecahan masalah.
  • Kesimpulan bahwa pengambilan keputusan adalah suatu proses pemilihan alternatif terbaik dari beberapa alternatif secara sistematis untuk ditindaklanjuti (digunakan) sebagai suatu cara pemecahan masalah.
c. Teori pengambilan keputusan 

Teori pengambilan keputusan adalah teori-teori atau teknik-teknik atau pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam suatu proses pengambilan keputusan.

2. Pengambilan keputusan sebagai suatu bentuk pemecahan masalah mempunyai atau memiliki fungsi dan tujuan. Sebutkan dan jelaskan fungsi dan tujuan pengambilan keputusan tersebut !

Jawab :
a. Fungsi pengambilan keputusan : 
  1. Pangkal permulaan dari semua aktivitas manusia yang sadar dan terarah.
  2. Sesuatu yang bersifat futuristik artinya bersangkut paut dengan hari depan, dimasa yang akan datang, dimana efeknya atau pengaruhnya berlangsung cukup lama.
b. Tujuan pengambilan keputusan :
  1. Tujuan yang bersifat tunggal, yaitu terjadi apabila keputusan yang dihasilkan hanya menyangkut satu masalah, artinya bahwa sekali diputuskan, tidak ada kaitannya dengan masalah lain.
  2. Tujuan yang bersifat ganda, yaitu terjadi apabila keputusan yang dihasilkan menyangkut lebih dari satu masalah, artinya keputusan yang diambil itu sekaligus memecahkan dua atau lebih masalah yang bersifat kontradiktif atau yang bersifat tidak kontradiktif.
3. Ada beberapa unsur atau komponen dari pengambilan keputusan. Sebutkan unsur-unsur tersebut !

Jawab :
  • Tujuan dari pengambilan keputusan
  • Identifikasi alternatif-alternatif keputusan untuk memecahkan masalah
  • Perhitungan mengenai faktor-faktor yang tidak dapat diketahui sebelumnya atau diluar jangkauan mereka
  • Sarana/alat untuk mengetahui atau mengukur hasil dari suatu pengambilan keputusan
4. Menurut George R. Terry ada beberapa hal yang menjadi dasar dalam pengambilan keputusan. Sebutkan dan jelaskan dasar-dasar pengambilan keputusan tersebut !

Jawab :
Menurut George R. Terry, dasar-dasar pengambilan keputusan yang berlaku adalah :
  1. Intuisi (perasaan). Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi ini, waktu yang digunakan relatif pendek, tetapi keputusan yang dihasilkan seringkali relatif kurang baik karena seringkali mengabaikan dasar-dasar pertimbangan lainnya.
  2. Pengalaman. Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis, karena dengan pengalaman yang dimiliki seseorang , maka dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat memperhitungkan untung ruginya dan baik buruknya keputusan yang akan dihasilkan.
  3. Fakta. Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat, solid, dan baik artinya dengan fakta, tingkat kepercayaan terhadap pengambil keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang dapat menerima keputusan yang dibuat itu dengan rela dan lapang dada.
  4. Wewenang. Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh orang yang lebih tinggi kedudukannya dengan orang yang lebih rendah kedudukannya. Hasil keputusannya dapat bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama dan memiliki otentisitas, tetapi dapat menimbulkan sifat rutinitas, mengasosiasikan dengan praktek diktatorial dan sering melewati permasalahan yang seharusnya dipecahkan sehingga dapat menimbulkan kekaburan.
  5. Rasional. Pengambilan keputusan berdasarkan rasional artinya keputusan yang dihasilkan bersifat objektif, logis, lebih transparan, dan konsisten untuk memaksimalkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan. Pengambilan keputusan secara rasional berlaku sepenuhnya dalam keadaan ideal.
5. Dalam pengambilan keputusan ada beberapa faktor yang mempengaruhinya. Sebutkan dan jelaskan secara singkat faktor-faktor tersebut !

Jawab :
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan :
  1. Posisi atau kedudukan. Dalam mengambil suatu keputusan posisi atau kedudukan sangat menentukan yaitu apakah posisi seseorang itu masuk ke dalam pembuat keputusan (decision maker), penentu keputusan (decision taker) atau karyawan (staff) karena dari penentuan posisi inilah kemudian dapat ditentukan bagian apa yang harus dikerjakan pada posisinya masing-masing sehingga keputusan yang diambil bisa tepat.
  2. Masalah. Masalah merupakan suatu penghalang untuk tercapainya suatu tujuan, jadi dalam mengambil suatu keputusan harus benar-benar dipahami masalah yang sedang dihadapi sehingga kita bisa mengambil keputusan yang tepat dan juga suatu tujuan dapat tercapai.
  3. Situasi. Situasi merupakan keseluruhan faktor-faktor dalam keadaan yang berkaitan satu sama lain dan yang secara bersama-sama memancarkan pengaruh terhadap kita beserta apa yang hendak kita perbuat.
  4. Kondisi. Kondisi adalah keseluruhan dari faktor-faktor yang secara bersama-sama menentukan daya gerak, daya berbuat atau kemampuan kita. Sebagian besar faktor-faktor tersebut merupakan sumber daya-sumber daya.
  5. Tujuan. Tujuan yang hendak dicapai baik tujuan perorangan, tujuan unit (kesatuan), tujuan organisasi, maupun tujuan usaha yang pada umumnya telah ditentukan. Tujuan yang ditentukan dalam pengambilan keputusan merupakan tujuan antara atau objektif.
Pendapat lain faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan adalah :
  1. Keadaan intern organisasi. Keadaan intern organisasi bersangkut paut dengan apa yang ada di dalam organisasi tersebut. Keadaan intern organisasi antara lain meliputi dana yang tersedia, keadaan sumber daya manusia, kemampuan karyawan, kelengkapan dari peralatan organisasi, dan struktur organisasi.
  2. Keadaan ekstern organisasi. Keadaan ekstern organisasi bersangkut paut dengan apa yang ada di luar organisasi tersebut. Keadaan ekstern organisasi antara lain meliputi keadaan ekonomi, keadaan sosial, keadaan politik, keadaan hukum, keadaan budaya, dan sebagainya. Keputusan yang diambil harus memperhatikan situasi ekonomi, jika keputusan tersebut ada sangkut pautnya dengan ekonomi maka keputusan yang diambil tidak boleh bertentangan dengan norma-norma, hukum yang berlaku, dan peraturan-peraturan.
  3. Tersedianya informasi yang diperlukan. Dalam pengambilan keputusan informasi yang diperlukan haruslah lengkap dan memiliki sifat-sifat tertentu sehingga keputusan yang dihasilkan dapat berkualitas dan baik.
  4. Kepribadian dan kecakapan pengambilan keputusan. Kepribadian dan kecakapan pengambilan keputusan meliputi penilaiannya, kebutuhannya, intelegensinya, keterampilannya, kepastiannya, dan sebagainya. Nilai-nilai kepribadian dan kecakapan ini turut juga mewarnai tepat tidaknya keputusan yang diambil. Jika pengambil keputusan memiliki kepribadian dan kecakapan yang kurang, maka keputusan yang diambil juga akan kurang, demikian pula sebaliknya.
6. Apa perbedaan pengambilan keputusan yang dilakukan secara ilmiah dengan pengambilan keputusan yang dilakukan tidak dengan ilmiah ?

Jawab :
Pengambilan keputusan secara ilimiah mengartikan bahwa keputusan yang diambil dan dijadikan sebagai hasil, guna pemecahan masalah telah melalui pemikiran secara rasional dimana keputusan yang diambil masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang digunakan untuk pengambilan keputusan tersebut dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengerti cara yang digunakan untuk mendapatkan keputusan tersebut. selain itu, pengambilan keputusan secara ilmiah juga menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis. Sehingga keputusan yang dihasilkan secara ilmiah dapat menjamin keputusan tersebut layak digunakan untuk pemecahan masalah.
Sedangkan keputusan tidak dengan ilmiah biasanya keputusan yang dihasilkan hanya berdasar pada intuisi atau kejadian di masa yang lalu yang dijadikan sebagai landasan dalam pengambilan keputusan sehingga terkadang keputusan yang dihasilkan kurang relevan dengan kejadian yang sesungguhnya.

7. Mengapa pengambilan keputusan amat diperlukan dalam menjalankan roda kehidupan suatu  organisasi ? Jelaskan !

Jawab :
Karena kegiatan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat merupakan bagian dari kegiatan administrasi dimaksudkan agar permasalahan yang akan menghambat roda organisasi dapat segera terpecahkan dan terselesaikan sehingga suatu organisasi dapat berjalan secara efisien dan efektif dalam rangka mencapai suatu tujuan organisasi.

8. Sebutkan dan jelaskan apa yang dimaksud dengan :
a. Keputusan terprogram
b. Keputusan tidak terprogram

Jawab :

a. Keputusan terprogram. Pengambilan keputusan berdasarkan keputusan terprogram yaitu pengambilan keputusan yang sifatnya rutinitas, berulang-ulang, dan cara menanganinya telah ditentukan.
Pengambilan keputusan terprogram ini digunakan untuk menyelesaikan masalah terstruktur melalui prosedur, aturan, dan kebijakan.
Keputusan terprogram terjadi dan dilakukan terutama pada manajemen tingkat bawah.

b. Keputusan tidak terprogram. Pengambilan keputusan berdasarkan keputusan tidak terprogram yaitu pengambilan keputusan yang tidak rutin dan sifatnya unik sehingga memerlukan pemecahan khusus.
Keputusan tidak terprogram terjadi dan dilakukan pada manajemen tingkat atas.

9. Secara garis besar proses pengambilan keputusan terdiri atas 3 (tiga) tahap. Sebutkan dan jelaskan pengambilan keputusan tersebut !

Jawab :
  1. Penemuan masalah. Masalah harus didefinisikan dgn jelas, sehingga perbedaan antara masalah dan bukan masalah (misalnya isu) menjadi jelas.
  2. Pemecahan masalah. Pada tahap ini dimana masalah yang sudah ada atau sudah jelas itu kemudian diselesaikan.  Langkah-langkah yang diambil adalah : (a) Identifikasi alternatif-alternatif untuk memecahkan masalah, (b) Identifikasi faktor-faktor yg tidak dapat diketahui sebelumnya atau di luar jangkauan manusia, identifikasi peristiwa-peristiwa di masa datang (state  of nature), (c) Pembuatan alat (sarana) untuk mengevaluasi atau mengukur hasil, biasanya berbentuk tabel hasil (pay off table), (d) Pemilihan dan penggunaan model pengambilan keputusan
  3. Pengambilan keputusan berdasarkan keadaaan lingkungan atau kondisi yang ada,yaitu pasti, tidak pasti, resiko, dan konflik.
10. Kemukakan 1 (satu) contoh pengambilan keputusan dengan menggunakan proses pengambilan keputusan !

Jawab :
Contoh pengambilan keputusan terprogram :
Seorang manajer pembelian menerima permintaan dari bagian akuntansi berupa 100 lemari arsip (masalah rutin terstruktur). Dalam hal ini telah ada prosedur  pengadaan untuk memenuhi permintaan tersebut.  Selain itu, terdapat aturan bahwa jika nilai pembelian di atas Rp 100 juta diperlukan tender, kriterianya tidak menyangkut harga saja, tetapi diberikan kebijakan bagi pemasok lemari arsip tersebut dengan dukungan pelayanan yang baik.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar