Pages

Kamis, 20 November 2014

TULISAN X

LATIHAN SOAL PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI TIDAK PASTI


1. Apa yang dimaksud dengan keputusan dalam kondisi ketidakpastian ?

Jawab :
Pengertian pengambilan keputusan dalam kondisi tidak pasti. Dalam kondisi ini terjadi hal-hal sebagai berikut :
  1. Tidak diketahui sama sekali hal jumlah kondisi yang mungkin timbul serta kemungkinan-kemungkinan munculnya kondisi-kondisi itu
  2. Pengambil keputusan tidak dapat menentukan probabilitas terjadinya berbagai kondisi atau hasil yang keluar
  3. Yang diketahui hanyalah kemungkinan hasil dari suatu tindakan tetapi tidak dapat diprediksi seberapa besar probabilitas setiap hasil tersebut
  4. Pengambil keputusan tidak memiliki kemampuan atau informasi tidak lengkap mengenai peluang terjadinya bermacam-macam keadaan tersebut
  5. Hal yang akan diputuskan biasanya relatif belum pernah terjadi
  6. Tingkat ketidakpastian keputusan semacam ini dapat dikurangi dengan beberapa cara antara lain : a. mencari informasi lebih banyak, b. melalui research atau penelitian, dan c. penggunaan probabilitas subjektif
2. Bagaimana menyelesaikan pengambilan keputusan dalam kondisi ketidakpastian berdasarkan kriteria berikut :      
a. maksimaks
b. minimaks
c. maksimin
d. laplace
e. realisme

Jawab :

a. Maksimaks
Pada kriteria ini, pengambil keputusan dianggap sangat optimis yaitu dipilihnya hasil-hasil terbesar dari alternatif-alternatif yang memberikan hasil maksimal dalam berbagai keadaan secara alamiah

b. Minimaks atau Regret
Kriteria regret merupakan perbedaan antara hasil keputusan yang  terbaik dengan hasil keputusan yang lain. Menurut  kriteria  ini,  pengambil  keputusan akan  mengalami  suatu kerugian  apabila suatu kejadian terjadi menyebabkan  alternatif  yang  dipilih  kurang dari  pay off maksimal. Untuk menyelesaikan kasus dengan menggunakan kriteria regret dapat digunakan pedoman sebagai berikut :
  • Tentukan nilai regret (opportunity loss) dengan jalan mengurangi nilai pay off  maksimal baris dengan pay off baris lainnya
  • Menentukan nilai regret maksimal tiap baris
  • Menentukan nilai minimaks, sebagai alternatif pengambilan keputusan
c. Maksimin
Pada kriteria ini, pengambil keputusan dianggap pisimis atau konservatif tentang masa depan. Kriteria ini hasil terkecil untuk setiap alternatif dibandingkan  dengan alternatif yang menghasilkan nilai maksimal dari hasil minimal yang dipilih atau  memilih alternatif yang minimalnya paling besar

d. Laplace 
Kriteria ini disebut juga kriteria equallikelihood. Menurut kriteria ini, pengambilan keputusan mengasumsikan bahwa probabilitas terjadinya berbagai kondisi adalah sama besarnya. Pada kriteria ini, pengambil keputusan tidak dapat  menentukan atau mengetahui probabilitas terjadinya berbagai hasil, sehingga diasumsikan bahwa semua  kejadian  mempunyai  kemungkinan yang sama untuk terjadi

e. Realisme
Kriteria realisme dikenal juga dengan kriteria Hurwicz merupakan  kriteria antara maksimaks dan maksimin (antara optimis dengan pesimis). Pengambilan keputusan yang tepat biasanya memperlihatkan suatu campuran optimisme dan pesimisme. Pada kriteria ini, terdapat koefisien optimis biasanya disimpulkan yaitu skala untuk mengukur tingkat optimisme dari pengambilan keputusan nilainya berkisar dari 0-1 (0 ≤ α ≤1)
Dimana :  
α = 0 adalah pesimisme sempurna
α = 1 adalah optimisme secara total
α = α adalah koefisien pesimisme
Kriteria ini menghendaki bahwa untuk setiap alternatif pay off yang maksimal dikalikan α dan pay off minimal dikalikan 1-α , ini dihasilkan nilai tertimbang (disebut sebagai Ukuran Realisme) dan yang tertinggi menunjukkan alternatif yang terbaik dalam bentuk rumus Ukuran Realisme ditulis sebagai berikut :
Ukuran realisme (UR) = (hasil maks x α) + (hasil maks x 1-α)

3. Berikut ini tabel berisikan nilai pay off peningkatan kapasitas produksi perusahaan rekaman dan kaset (pay off dinyatakan sebagai laba) sepanjang 5 tahun mendatang :


Alternatif
Keputusan
Prospek Permintaan
Tinggi
Sedang
Rendah
Gagal
Perluasan pabrik lama
500 juta
250 juta
-250 juta
-450 juta
Bangun pabrik baru
700 juta
300 juta
-400 juta
-800 juta
Sub kontrak
300 juta
150 juta
-25 juta
-100 juta


a. Dengan kriteria maksimaks, keputusan apa yang diambil ?
b. Dengan kriteria maksimin, keputusan apa yang diambil ?
c. Dengan kriteria laplace, keputusan apa yang diambil ?
d. Dengan kriteria realisme, keputusan apa yang diambil ?
(α = 0,65)

Jawab :

a. Pay off maksimal untuk setiap 3 rencana keputusan tersebut adalah :

Alternatif Keputusan
Pay off Maksimal
Perluasan pabrik lama
500 juta
Bangun pabrik baru
700 juta
Sub kontrak
300 juta
Berdasarkan kriteria maksimaks, dipilih keputusan bangun pabrik baru karena memberikan hasil maksimal dari hasil yang maksimal yaitu Rp. 700.000.000

b. Pay off minimal untuk setiap 3 rencana keputusan tersebut adalah : 

Alternatif Keputusan
Pay off Minimal
Perluasan pabrik lama
-450 juta
Bangun pabrik baru
-800 juta
Sub kontrak
-100 juta
Berdasarkan kriteria maksimin, dipilih keputusan sub kontrak karena memberikan hasil maksimal dari hasil yang minimal yaitu Rp. -100.000.000



c. Dalam kasus ini terdapat 3 alternatif keputusan, yaitu perluasan pabrik lama, bangun pabrik baru, dan sub kontrak. Maka probabilitas setiap peristiwa adalah 1/4. Dengan demikian nilai tertimbang hasil keputusan dari ketiga dipilih adalah :



Perluasan pabrik lama     
= 1/4 (500 juta) + 1/4 (250 juta) + 1/4 (-250 juta) + 1/4 (-450 juta)

= 12,5 juta



Bangun pabrik baru         
= 1/4 (700 juta) + 1/4 (300 juta) + 1/4 (-400 juta) + 1/4 (-800 juta)

= -50 juta



Sub kontrak                     
= 1/4 (300 juta) + 1/4 (150 juta) + 1/4 (-25 juta) + 1/4 (-100 juta)

= 81,25 juta 



Karena nilai tertimbang, sub kontrak yang tertinggi yaitu Rp. 81.250.000, maka pengambil keputusan akan memilih sub kontrak

d. Pay off maksimal dan minimal adalah :


Alternatif Keputusan
Pay off
Maksimal
Minimal
Perluasan pabrik lama
500 juta
-450 juta
Bangun pabrik baru
700 juta
-800 juta
Sub kontrak
300 juta
-100 juta
UR perluasan pabrik lama           
= 0,65 (500 juta) + 0,35 (-450 juta) = 167,5 juta

UR bangun pabrik baru   
= 0,65 (700 juta) + 0,35 (-800 juta) = 175 juta
UR sub kontrak                
= 0,65 (300 juta) + 0,35 (-100 juta) = 160 juta

Karena bangun pabrik baru memiliki UR (nilai tertimbang tertinggi) yaitu Rp. 175.000.000, maka pengambilan keputusan akan memilih bangun pabrik baru





























Tidak ada komentar:

Posting Komentar