Pages

Rabu, 19 Maret 2014

TEORI-TEORI YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENALARAN

IRRIYANTI
18211536
3EA17

Definisi Penalaran


Penalaran memberi keyakinan bahwa suatu pernyataan atau argumen layak untuk diterima atau ditolak. Penalaran logis merupakan salah satu sarana untuk memverifikasi validitas suatu teori.
Penalaran merupakan aktivitas atau proses berpikir logis dengan menghubung-hubungkan bukti, fakta, petunjuk yang bertujuan untuk pengambilan suatu simpulan yang berupa pengetahuan.

Definisi Penalaran Menurut Para Ahli :
  1. Keraf (1985: 5) berpendapat bahwa Penalaran adalah suatu proses berpikir dengan menghubung-hubungkan bukti, fakta, petunjuk atau eviden, menuju kepada suatu kesimpulan.
  2. Bakry (1986: 1) menyatakan bahwa Penalaran atau Reasoning merupakan suatu konsep yang paling umum menunjuk pada salah satu proses pemikiran untuk sampai pada suatu kesimpulan sebagai pernyataan baru dari beberapa pernyataan lain yang telah diketahui.
  3. Suriasumantri (2001: 42) mengemukakan secara singkat bahwa penalaran adalah suatu aktivitas berpikir dalam pengambilan suatu simpulan yang berupa pengetahuan.
Ciri-ciri Penalaran :
  1. Dilakukan dengan sadar,
  2. Didasarkan atas sesuatu yang sudah diketahui,
  3. Sistematis,
  4. Terarah, bertujuan,
  5. Menghasilkan kesimpulan berupa pengetahuan, keputusan atau sikap yang baru,
  6. Sadar tujuan,
  7. Premis berupa pengalaman atau pengetahuan, bahkan teori yang telah diperoleh,
  8. Pola pemikiran tertentu,
  9. Sifat empiris rasional.
Metode dalam Menalar : 

Ada dua jenis metode dalam menalar, yaitu metode induktif dan metode deduktif.
 
1.   Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum.

Jenis-jenis penalaran induktif :
a.  Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum.
Tamara Bleszynski adalah bintang iklan, dan ia berparas cantik.
Nia Ramadhani adalah bintang iklan, dan ia berparas cantik.
Generalisasi : Semua bintang sinetron berparas cantik.
Pernyataan semua bintang sinetron berparas cantik hanya memilikikebenaran probabilitas karena belum pernah diselidiki
kebenarannya.
Contoh kesalahannya : Omas juga bintang iklan, tetapi tidak berparas cantik.

Macam-macam generalisasi
-        Generalisasi sempurna
Adalah generalisasi dimana semua peristiwa yang diteliti dan telah menjadi dasar penyimpulan.
Contoh: perhitungan jumlah siswa disuatu sekolah.
-        Generalisasi tidak sempurna
Adalah generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki.
Contoh: Hampir seluruh wanita dewasa gemar menggunakan sepatu hak tinggi.

b.  Analogi adalah penalaran induktif dengan membandingkan dua hal yang banyak persamaannya. Berdasarkan persamaan kedua hal tersebut, anda dapat menarik kesimpulan.
Contoh : Para atlet memiliki latihan fisik yang keras guna membentuk otot-otot yang kuat dan lentur. Demikian juga dengan tentara, mereka memerlukan fisik yang kuat untuk melindungi masyarakat. Keduanya juga membutuhkan mental yang teguh untuk bertanding ataupun melawan musuh-musuh di lapangan. Oleh karena itu, untuk menjadi atlet dan tentara harus memiliki fisik dan mental yang kuat.

c. Hubungan Kausal adalah penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan.
Contoh : Para atlet memiliki latihan fisik yang keras guna membentuk otot-otot yang kuat dan lentur. Demikian juga dengan tentara, mereka memerlukan fisik yang kuat untuk melindungi masyarakat. Keduanya juga membutuhkan mental yang teguh untuk bertanding ataupun melawan musuh-musuh di lapangan. Oleh karena itu, untuk menjadi atlet dan tentara harus memiliki fisik dan mental yang kuat.

Macam-macam hubungan kausal
-   Sebab-akibat : Peristiwa yang dianggap sebagai sebab menuju kesimpulan sebagai efek dari peristiwa tersebut.
Contoh : Jumlah kendaraan di Jakarta semakin bertambah, akibatnya kemacetan pun semakin parah.
-    Akibat-sebab : peristiwa yang dianggap sebagai akibat dari sebab peristiwa tersebut yang mungkin telah menimbulkan akibat.
Contoh : Banjir di ibu kota disebabkan kurang baiknya sistem drainase di kota ini.
-        Akibat-akibat : akibat dari akibat yang lain tanpa menyebut sebab umum yang menimbulkan kedua akibat.
Contoh : Ayah melihat nilai ulangan kakak menurun, sehingga ayah beranggapan bahwa nilai ulangan adik juga ikut menurun.
2.     Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Contoh :
Premis mayor : Semua mahluk hidup dapat bernafas
Premis minor : Al adalah seorang mahluk hidup
Kesimpulan : Al dapat bernafas

Salah Nalar

Kesalahan yang kita persoalkan di sini adalah kesalahan yangberhubungan dengan proses penalaran yang kita sebut salah nalar. Pembahasan ini akan mencakup dua jenis kesalahan menurut penyebab utamanya, yaitu kesalahankarena bahasa yang merupakan kesalahan informal dan kesalahankarena materi dan proses penalarannya
yang merupakan kesalahan formal.

Kesalahan informal
Sebagai sarana penalaran terutama penalaran ilmiah bahasa mengandung banyak kelemahan. Kata-kata kerap kali kabur, tidak tegas maknanya, sehingga dapat diartikan bermacam-macam. Demikian juga kalimat sering kali dapat ditafsirkan dengan berbagai cara.
Contoh :
(1). Kesadaran bela negara merupakan perwujudan rasa cinta kepada tanah air.
(2). Cinta seorang ibukepada anaknya tak dapat diukur dengan materi.
(3). “Aku memang mencintaimu palupi, tapi engkau tidak harus mencintaiku . . .”
(4). Anak dosen yang cantik itu adalah mahasiswa UT.
(5). Mugi berkata pada teman Sita bahwa ia harus berangkat sekarang juga.
Kelima kalimat di atas menunjukan keragaman dan kekaburan makna.Kata
cintapada kalimat (1), (2) dan (3) mempunyai makna yang berbeda-beda.Kalimat nomor (4) dapat meragukan. Siapa yang cantik : dosennya atau anaknya?
Kalimat (5) dapat ditafsirkan dengan beberapa cara.
(1). Mugi berkata bahwa ia (Mugi) harus berangkat sekarang juga.
(2). Mugi berkata bahwa ia (Sita) harus pegi sekarang juga.
(3). Mugi berkata bahwa ia (teman Sita) harus pergi sekarang juga.
Kesalahan informal biasanya ikelompokan sebagai kesalahan relevansi. Kesalahan ini terjadi apabila premis-premis tidak mempunyai hubungan logis dengan kesimpulan. 

Kesalahan formal
Kesalahan ini berhubungan erat dengan materi proses penarikan kesimpulan baik induktif maupun deduktif.

Kesalahan induktif :
1.     kesalahan karena generalisasi yang terlalu luas,
2.     kesalahan penilaian hubungan sebab-akibat,
3.     kesalahan analogi.

Kesalahan deduktif :
  1. kesalahan karena premis mayor tidak dibatasi;
  2. kesalahan karena adanya term keempat;
  3. kesalahan karena kesimpulan terlalu luas/tidak dibatasi; dan
  4. kesalahan karena adanya 2 premis negatif.

Daftar Pustaka :

Agung Herdana. 2012. "Penalaran Induktif". Dalam
Binet Care. Tanpa Tahun. "Aspek Penalaran dalam Karangan". Dalam
Rakhmawati Lestari. 2013. "Definisi dan Penalaran". Dalam http://tarirl.wordpress.com/2013/05/16/definisi-dan-penalaran/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar