18211536
3EA17
Definisi Penalaran
Penalaran memberi keyakinan bahwa suatu pernyataan atau
argumen layak untuk diterima atau ditolak. Penalaran logis merupakan salah satu
sarana untuk memverifikasi validitas suatu teori.
Penalaran merupakan aktivitas atau proses berpikir logis
dengan menghubung-hubungkan bukti, fakta, petunjuk yang bertujuan untuk
pengambilan suatu simpulan yang berupa pengetahuan.
Definisi Penalaran Menurut Para Ahli :
- Keraf (1985: 5) berpendapat bahwa Penalaran adalah suatu proses berpikir dengan menghubung-hubungkan bukti, fakta, petunjuk atau eviden, menuju kepada suatu kesimpulan.
- Bakry (1986: 1) menyatakan bahwa Penalaran atau Reasoning merupakan suatu konsep yang paling umum menunjuk pada salah satu proses pemikiran untuk sampai pada suatu kesimpulan sebagai pernyataan baru dari beberapa pernyataan lain yang telah diketahui.
- Suriasumantri (2001: 42) mengemukakan secara singkat bahwa penalaran adalah suatu aktivitas berpikir dalam pengambilan suatu simpulan yang berupa pengetahuan.
Ciri-ciri Penalaran :
- Dilakukan dengan sadar,
- Didasarkan atas sesuatu yang sudah diketahui,
- Sistematis,
- Terarah, bertujuan,
- Menghasilkan kesimpulan berupa pengetahuan, keputusan atau sikap yang baru,
- Sadar tujuan,
- Premis berupa pengalaman atau pengetahuan, bahkan teori yang telah diperoleh,
- Pola pemikiran tertentu,
- Sifat empiris rasional.
Metode dalam Menalar :
Ada dua jenis metode dalam menalar, yaitu metode induktif dan metode
deduktif.
1. Metode
berpikir induktif
adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus
ke umum.
Jenis-jenis penalaran induktif :
a. Generalisasi adalah proses penalaran yang
bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum.
Tamara Bleszynski adalah bintang iklan, dan ia
berparas cantik.
Nia Ramadhani adalah bintang
iklan, dan ia berparas cantik.
Generalisasi : Semua bintang sinetron
berparas cantik.
Pernyataan semua bintang sinetron berparas cantik hanya memilikikebenaran probabilitas karena belum pernah diselidiki kebenarannya.
Pernyataan semua bintang sinetron berparas cantik hanya memilikikebenaran probabilitas karena belum pernah diselidiki kebenarannya.
Contoh kesalahannya : Omas juga bintang iklan,
tetapi tidak berparas cantik.
Macam-macam
generalisasi
-
Generalisasi sempurna
Adalah generalisasi dimana semua peristiwa yang diteliti dan telah menjadi dasar penyimpulan.
Contoh: perhitungan jumlah siswa disuatu sekolah.
Adalah generalisasi dimana semua peristiwa yang diteliti dan telah menjadi dasar penyimpulan.
Contoh: perhitungan jumlah siswa disuatu sekolah.
-
Generalisasi tidak sempurna
Adalah generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki.
Contoh: Hampir seluruh wanita dewasa gemar menggunakan sepatu hak tinggi.
Adalah generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki.
Contoh: Hampir seluruh wanita dewasa gemar menggunakan sepatu hak tinggi.
b. Analogi adalah penalaran induktif dengan membandingkan dua
hal yang banyak persamaannya. Berdasarkan persamaan kedua hal tersebut, anda dapat
menarik kesimpulan.
Contoh :
Para atlet memiliki latihan fisik yang keras guna membentuk otot-otot yang kuat
dan lentur. Demikian juga dengan tentara, mereka memerlukan fisik yang kuat
untuk melindungi masyarakat. Keduanya juga membutuhkan mental yang teguh untuk
bertanding ataupun melawan musuh-musuh di lapangan. Oleh karena itu, untuk
menjadi atlet dan tentara harus memiliki fisik dan mental yang kuat.
c. Hubungan Kausal adalah penalaran yang
diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan.
Contoh :
Para atlet memiliki latihan fisik yang keras guna membentuk otot-otot yang kuat
dan lentur. Demikian juga dengan tentara, mereka memerlukan fisik yang kuat
untuk melindungi masyarakat. Keduanya juga membutuhkan mental yang teguh untuk
bertanding ataupun melawan musuh-musuh di lapangan. Oleh karena itu, untuk
menjadi atlet dan tentara harus memiliki fisik dan mental yang kuat.
Macam-macam hubungan kausal
- Sebab-akibat : Peristiwa yang dianggap sebagai
sebab menuju kesimpulan sebagai efek dari peristiwa tersebut.
Contoh :
Jumlah kendaraan di Jakarta semakin bertambah, akibatnya kemacetan pun semakin
parah.
- Akibat-sebab : peristiwa yang dianggap sebagai
akibat dari sebab peristiwa tersebut yang mungkin telah menimbulkan akibat.
Contoh :
Banjir di ibu kota disebabkan kurang baiknya sistem drainase di kota ini.
-
Akibat-akibat : akibat dari akibat yang lain tanpa
menyebut sebab umum yang menimbulkan kedua akibat.
Contoh : Ayah
melihat nilai ulangan kakak menurun, sehingga ayah beranggapan bahwa nilai
ulangan adik juga ikut menurun.
2. Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang
menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam
bagian-bagiannya yang khusus.
Contoh :
Premis mayor : Semua mahluk hidup dapat bernafas
Premis minor : Al adalah seorang mahluk hidup
Kesimpulan : Al dapat bernafas
Salah Nalar
Kesalahan yang kita persoalkan di sini adalah
kesalahan yangberhubungan dengan proses penalaran yang kita sebut salah nalar.
Pembahasan ini akan mencakup dua jenis kesalahan menurut penyebab utamanya,
yaitu kesalahankarena bahasa yang
merupakan kesalahan informal dan kesalahankarena
materi dan proses penalarannya
yang merupakan kesalahan formal.
Kesalahan informal
Sebagai sarana penalaran terutama penalaran ilmiah
bahasa mengandung banyak kelemahan. Kata-kata kerap kali kabur, tidak tegas
maknanya, sehingga dapat diartikan bermacam-macam. Demikian juga kalimat sering
kali dapat ditafsirkan dengan berbagai cara.
Contoh :
(1). Kesadaran bela negara merupakan perwujudan
rasa cinta kepada tanah air.
(2). Cinta seorang ibukepada anaknya tak dapat
diukur dengan materi.
(3). “Aku memang mencintaimu palupi, tapi engkau
tidak harus mencintaiku . . .”
(4). Anak dosen yang cantik itu adalah
mahasiswa UT.
(5). Mugi berkata pada teman Sita bahwa ia harus
berangkat sekarang juga.
Kelima kalimat di atas menunjukan keragaman dan
kekaburan makna.Kata
cintapada kalimat (1), (2) dan (3) mempunyai makna
yang berbeda-beda.Kalimat nomor (4) dapat meragukan. Siapa yang cantik :
dosennya atau anaknya?
Kalimat (5) dapat ditafsirkan dengan beberapa cara.
(1). Mugi berkata bahwa ia (Mugi) harus berangkat
sekarang juga.
(2). Mugi berkata bahwa ia (Sita) harus pegi
sekarang juga.
(3). Mugi berkata bahwa ia (teman Sita) harus pergi
sekarang juga.
Kesalahan informal biasanya ikelompokan sebagai
kesalahan relevansi. Kesalahan ini terjadi apabila premis-premis tidak
mempunyai hubungan logis dengan kesimpulan.
Kesalahan formal
Kesalahan ini berhubungan erat dengan materi proses
penarikan kesimpulan baik induktif maupun deduktif.
Kesalahan induktif :
1.
kesalahan karena generalisasi yang terlalu luas,
2.
kesalahan penilaian hubungan sebab-akibat,
3.
kesalahan analogi.
Kesalahan deduktif :
- kesalahan karena premis mayor tidak dibatasi;
- kesalahan karena adanya term keempat;
- kesalahan karena kesimpulan terlalu luas/tidak dibatasi; dan
- kesalahan karena adanya 2 premis negatif.
Daftar Pustaka :
Agung Herdana. 2012. "Penalaran Induktif". Dalam
Rakhmawati Lestari. 2013. "Definisi dan Penalaran". Dalam http://tarirl.wordpress.com/2013/05/16/definisi-dan-penalaran/
Suwardjono. 2010. "Teori Akuntansi". Dalam http://suwardjono.staff.ugm.ac.id/buku/teori-akuntansi/36-bab2-penalaran.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar