NAMA
|
IRRIYANTI
|
NPM
|
18211536
|
KELAS
|
3EA17
|
ELEMEN DASAR DALAM PROSES PENYEBARAN
Difusi Inovasi. Difusi ialah proses komunikasi inovasi antara warga masyarakat (anggota sistem sosial), dengan menggunakan saluran tertentu dan dalam waktu tertentu. Jadi difusi dapat merupakan salah satu tipe komunikai yakni komunikasi yang mempunyai ciri pokok, pesan yang dikomunikasikan adalah hal yang baru (inovasi). Warga masyarakat itu sendiri yang bertanggungjawab terjadinya difusi inovasi. Untuk lebih mempercepat proses
penyebaran inovasi diperlukan suatu diseminasi. Diseminasi adalah
proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan dan dikelola. Jadi kalau difusi terjadi secara spontan, maka diseminasi dengan perencanaan.
Keinovatifan. Keinovatifan menjadi peubah utama dalam proses difusi inovasi yang disponsori oleh agen perubahan. Keinovatifan menunjukan perubahan tingkah laku yaitu tujuan akhir program difusi bukan hanya pikiran dan sikap.
Saluran komunikasi dan waktu. Kegiatan
komunikasi dalam proses difusi mencakup hal-hal sebagai berikut:
(1) suatu inovasi, (2) individu atau kelompok yang telah
mengetahui dan berpengalaman dengan inovasi, (3) individu atau
kelompok yang lain yang belum mengenal inovasi, (4) saluran
komunikasi yang menggabungkan antara kedua pihak tersebut. Waktu adalah elemen yang yang penting dalam proses difusi, karena waktu merupakan aspek utama dalam proses komunikasi. Peranan dimensi waktu dalam proses difusi terdapat dalam tiga hal, sebagai berikut: (1) Proses keputusan inovasi, (2) Kepekaan seseorang terhadap inovasi, (3) Kecepatan penerimaan inovasi.
Inovasi ialah suatu ide, barang, kejadian, metode yang diamati sebagai suatu yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang, baik berupa hasil invensi atau diskoveri yang diadakan untuk mencapai tujuan tertentu.
Misalnya jika kita harus mengambil keputusan untuk mengganti penggunaan kompor minyak dengan kompor gas, yang sebelumnya belum pernah tahu tentang kompor gas, maka keputusan ini adalah keputusan inovasi. Proses pengambilan keputusan mau atau tidak mau menggunakan kompor gas, dimulai dengan adanya serba ketidak tentuan tentang kompor gas. Masih terbuka berbagai alternatif, mungkin lebih bersih, lebih hemat, lebih tahan lama, tetapi juga mungkin berbahaya, dan sebagainya. Untuk sampai pada keputusan yang mantap menerima atau menolak kompor gas perlu informasi. Dengan kejelasan informasi akan mengurangi ketidak tentuan dan berani mengambil keputusan.
LIMA KARAKTERISTIK YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PRODUK BARU
- Keunggulan relatif (relative advantage). Keunggulan relatif adalah derajat dimana suatu inovasi dianggap lebih baik atau unggul dari yang pernah ada sebelumnya. Hal ini dapat diukur dari beberapa segi seperti segi eknomi, prestise sosial, kenyamanan, kepuasan dan lain-lain. Semakin besar keunggulan relatif dirasakan oleh pengadopsi, semakin cepat inovasi tersebut dapat diadopsi. Contoh : Dalam pembelian handphone, pengguna handphone akan mencari handphone yang lebih baik dari yang ia gunakan sebelumnya. Misalnya dari penggunaan Nokia N97 berganti ke Blackberry.
- Kompatibilitas (compatibility). Kompatibilitas adalah derajat dimana inovasi tersebut dianggap konsisten dengan nilai-nilai yang berlaku, pengalaman masa lalu dan kebutuhan pengadopsi. Sebagai contoh, jika suatu inovasi atau ide baru tertentu tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku, maka inovasi itu tidak dapat diadopsi dengan mudah sebagaimana halnya dengan inovasi yang sesuai (compatible). Contoh : Dalam suku Badui dalam terdapat aturan untuk tidak menggunakan teknologi dari luar, sehingga bentuk inovasi seperti alat-elektronik tidak mereka adopsi karena tidak sesuai dengan norma sosial yang mereka miliki.
- Kerumitan (complexity). Kerumitan adalah derajat dimana inovasi dianggap sebagai suatu yang sulit untuk dipahami dan digunakan. Beberapa inovasi tertentu ada yang dengan mudah dapat dimengerti dan digunakan oleh pengadopsi dan ada pula yang sebaliknya. Semakin mudah dipahami dan dimengerti oleh pengadopsi, maka semakin cepat suatu inovasi dapat diadopsi. Contoh : Masyarakat pengguna PC atau notebook terbiasa dengan penggunaan Windows yang lebih mudah dibandingkan Linux, walaupun Linux memiliki kelebihan dibandingkan Windows tetapi karena penggunaannya lebih rumit masih sedikit orang yang menggunakan Linux.
- Kemampuan diujicobakan (trialability). Kemampuan untuk diujicobakan adalah derajat dimana suatu inovasi dapat diuji-coba batas tertentu. Suatu inovasi yang dapat di uji-cobakan dalam seting sesungguhnya umumnya akan lebih cepat diadopsi. Jadi, agar dapat dengan cepat diadopsi, suatu inovasi sebaiknya harus mampu menunjukan (mendemonstrasikan) keunggulannya. Contoh : Produk Molto Ultra Sekali Bilas cepat diterima masyarakat karena secara langsung dapat dibandingkan dengan produk-produk sejenis lainnya.
- Kemampuan diamati (observability). Kemampuan untuk diamati adalah derajat dimana hasil suatu inovasi dapat terlihat oleh orang lain. Semakin mudah seseorang melihat hasil dari suatu inovasi, semakin besar kemungkinan orang atau sekelompok orang tersebut mengadopsi. Jadi dapat disimpulkan bahwa semakin besar keunggulan relatif, kesesuaian (compatibility), kemampuan untuk diuji cobakan dan kemampuan untuk diamati serta semakin kecil kerumitannya, maka semakin cepat kemungkinan inovasi tersebut dapat diadopsi.
PENTINGNYA ARTI SEBUAH PROSES PENYEBARAN
Pentingnya penyebaran inovasi terhadap warga masyarakat yang menjadi sasaran inovasi adalah dimana warga masyarakat itu sendiri dapat memperoleh informasi yang dapat menjawab berbagai pertanyaan tersebut dengan jelas, maka akan hilanglah ketidak tentuan terhadap inovasi. Mereka telah memperoleh pengertian yang mantap apa inovasi itu. Mereka akan menerima dan juga menerapkan inovasi.
ADOPSI DAN SALURAN KOMUNIKASI DALAM PROSES DIFUSI
Difusi inovasi pada intinya adalah proses komunikasi. Inovasi
diperkenalkan melalui saluran-saluran komunikasi jika inovasi tidak
dikenali para individu, tidak mungkin ada difusi.
Proses-proses komunikasi lainnya berlangsung setelah para inovator
potensial menerima informasi dan mempertimbangkannya. Karena kebaruan
inovasi yang diterimanya, indi-vidu mengalami ketidakpastian tingkat
tinggi. Karena itu, studi-studi perubahan perilaku, pengurangan
ketidakpastian, dan pengambilan keputusan berlangsung dalam proses
difusi, khususnya ketika difusi mempengaruhi perubahan perilaku. Difusi
pada intinya adalah adopsi sebuah perilaku baru. Selama bertahun-tahun, difusi inovasi berhasil menerangkan proses adopsi banyak inovasi. Paradigma difusi inovasi juga digunakan untuk studi tentang penolakan inovasi.
Adopsi suatu inovasi yang didifusikan melalui empat tahap yang oleh
Rogers disebut model tahapan proses keputusan inovasi. Proses
keputusan inovasi adalah proses mental yang dilalui individu atau unit
pengambil keputusan lainnya mulai dari pengenalan pengetahuan inovasi ke
suatu keputusan mengadopsi atau menolak, sampai ke penerapan ide baru,
dan konfirmasi keputusan tersebut.
Saluran komunikasi adalah sarana yang menghantarkan pesan dari individu
ke individu lainnya. Saluran-saluran media massa lebih efektif dalam
menciptakan pengetahuan inovasi-inovasi. Saluran-saluran interpersonal
lebih efektif dalam membentuk dan dalam perubahan sikap terhadap
gagasan baru, serta dalam mempengaruhi secara langsung keputusan
mengadopsi atau menolak sebuah gagasan baru.
MEMBANGUN PROFIL KONSUMEN YANG MENYUKAI PRODUK BARU
Ada empat model hirarki respons klasik yaitu AIDA, Hirarki Pengaruh,
Inovasi-adopsi, dan Komunikasi. Semua model mengasumsikan bahwa pembeli
melewati tahap kognitif, afektif dan perilaku.
- Kesadaran : Jika sebagian besar konsumen sasaran tidak menyadari produk, tugas komunikator adalah membangun kesadaran dengan memperkenalkan produk dengan informasi awal seperti nama produk.
- Pengetahuan : Informasi lebih dalam mengenai produk. Konsumen sasaran mungkin memiliki kesadaran tapi tidak tahu banyak tentang produk. Pengetahuan sangat penting untuk diberikan kepada sasaran agar informasi yang dimiliki sasaran tentang produk menjadi lengkap.
- Rasa suka : Jika konsumen sasaran mengetahui merek, apa yang mereka rasakan tentang merek tersebut? Dalam hal ini komunikator harus bisa membangkitkan rasa suka konsumen sasaran terhadap produk.
- Preferensi : Konsumen sasaran mungkin menyukai produk, tetapi tidak lebih baik dibandingkan produk lain. Komunikator harus berusaha membangun preferensi konsumen dengan membandingkan kualitas, nilai, kinerja, dan fitur lain terhadap pesaing.
- Keyakinan : Komunikator harus membangun dan memperkuat keyakinan dan minat konsumen sasaran untuk membeli.
- Pembelian : Konsumen sasaran memiliki keyakinan dan minat yang kuat, namun tidak cukup tergerak untuk membeli.
Komunikator harus mengarahkan konsumen agar mengambil langkah
terakhir untuk membeli dengan cara menawarkan produk dengan harga
terjangkau, menawarkan premi, atau membiarkan konsumen mencoba produk.
Sumber :
http://file.upi.edu/Direktori/DUAL-MODES/INOVASI_PENDIDIKAN/Modul_2-Proses_Inovasi_Pendidikan.pdf
http://strategikomunikasi.blogspot.com/2011/12/difusi-inovasi.html
http://blog.uinsgd.ac.id/budikomunikasi/2013/12/28/teori-difusi-inovasi/
http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_pemasaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar